Persentase penyerapan kerja di Jakarta justru 40-50 persen tiap tahunnya
Jakarta (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta mengungkapkan tren pemutusan hubungan kerja (PHK) mengalami penurunan pada periode Januari sampai Juni 2024.

Kepala Dinas Nakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, tren PHK mengalami penurunan sebesar 31 pada periode tersebut bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 sebanyak 307 kasus  melibatkan 847 orang pekerja.

Hari menjelaskan menurut data PHK sesuai dengan Laporan Portal SIGAP Hubungan Industrial Kemnaker RI untuk DKI Jakarta, jumlah pada periode Januari sampai Juni 2024 sebanyak 7.469 orang. Namun ternyata tak semua berdomisili di wilayah Jakarta.

“Memang data yang dipakai itu berdasarkan portalnya https://kemnaker.go.id/ berkaitan dengan jaminan sosial BPJS sehingga data itu terintegrasi secara nasional dan di Jakarta setelah saya cek tidak seluruhnya pegawai itu berdomisili di Jakarta. Sehingga terjadi selisih angka itu,” kata Hari.

Ia menjelaskan, saat ini tercatat 1.491 perusahaan yang kantor pusatnya berdomisili di DKI Jakarta yang mempunyai cabang di berbagai wilayah luar Jakarta, namun mengikutsertakan pekerjanya dalam program BPJS Ketenagakerjaan yang dibayarkan oleh kantor pusat di Provinsi DKI Jakarta.

Hari mengatakan, sesuai laporan yang dihimpun dari Sudin Nakertansgi, lima wilayah kota terdapat tujuh perusahaan rintisan (start up) yang telah melakukan PHK serta memanfaatkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) periode Januari-Juni 2024.

Data perselisihan PHK yang dicatatkan pada Dinas maupun Suku Dinas Nakertransgi sebanyak 847 orang pekerja. Sedangkan data PHK yang memanfaatkan program JKP sebanyak 982 orang pekerja.

“Itu data rilis yang Dinas Nakertransgi punya, dari kasus masuk sampai proses penanganan. Laporan selalu ada tiap bulan, kasus yang masuk kita rekap per triwulan dan juga kita sisir. Dari portal https://kemnaker.go.id/  benar hanya saja tidak semuanya di Jakarta,” jelas Hari.

Hari menambahkan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Nakertransgi terus berupaya untuk menekan angka pengangguran di Jakarta dengan melaksanakan berbagai program penyerapan tenaga kerja.

Salah satu upaya menekan angka pengangguran dilakukan dengan mengadakan pelatihan kerja di lima wilayah, program magang, menggandeng banyak perusahaan melalui MoU, bursa kerja (job fair) baik tatap muka maupun online di portal https://jaknaker.id/, termasuk pengembangan kewirausahaan.

Hari menilai, jika dilihat dari data, tren PHK turun dari 2022 sampai 2024. Artinya, sisi pembinaan membuahkan hasil seperti program pelatihan dimana akhirnya Jakarta bisa menciptakan wirausaha atau Jakpreneur.

“Persentase penyerapan kerja di Jakarta justru 40-50 persen tiap tahunnya, kita targetkan ke depan di atas 70 persen. Untuk memfasilitasi 847 orang yang ter-PHK tadi akan kami bina untuk ditingkatkan keterampilannya. Kami punya datanya by name by address,” kata Hari.
Baca juga: UI beri pelatihan hidroponik kepada pemuda Kepulauan Seribu
Baca juga: Pemprov DKI siapkan SDM berkualitas hadapi perkembangan teknologi
Baca juga: Jaksel beri pelatihan kuliner internasional bagi 250 warga


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024