Sumbangsih besar Eko

Walaupun mengakhiri Olimpiade kelimanya tanpa medali yang baru dia alami dalam 16 tahun terakhir, Eko tetap pahlawan dan teladan hebat untuk siapa pun setelahnya, tak hanya angkat besi, tapi juga cabang-cabang olah raga lainnya.

Dia konstan di puncak kompetisi sejak mendapatkan medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2007 di Praha, Republik Ceko.

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan snatch dalam kelas 61 kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Rabu (7/8/2024). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/sgd/YU.

Empat medali yang dia peroleh dari empat Olimpiade sebelumnya, ditambah delapan medali kejuaraan dunia termasuk medali emas edisi 2018, telah mengukuhkan kehebatannya.

Pencapaian-pencapaian itu juga memesankan adanya relasi yang kuat antara daya tahan, kualitas fisik dan mentalnya yang luar biasa besar.

Di luar medali yang dia raih di dalam negeri, Eko sudah mengoleksi total 36 medali ajang internasional yang 17 di antaranya medali emas.

Jumlah itu sudah termasuk 8 medali SEA Games yang 7 di antaranya emas, dan 3 medali Asian Games yang satu di antaranya medali emas.

Dengan begitu banyak medali dan trofi yang sudah dia dapatkan, kegagalan Eko di Paris tak akan pernah memupus sumbangsih besarnya untuk tanah airnya.

Eko telah turut mendekorasi wajah kuat olahraga Indonesia di berbagai panggung krida dunia, termasuk Olimpiade.

Yang juga patut dipetik dari Eko adalah tekad dan ambisi besar yang disertai komitmen kuat untuk tetap mengikuti kompetisi-kompetisi level atas, termasuk Olimpiade Paris 2024.

Bagian ini adalah bahan ajar yang sangat penting karena pentingnya untuk rekan-rekannya sesama atlet, khususnya dari generasi setelah dia.


Baca juga: Lifter Li Fabin pecahkan rekor baru olimpiade angkatan snatch
Baca juga: Lifter Rizki sebut tak terbebani dengan target emas Olimpiade Paris

Halaman berikut: Perjuangannya berat Eko memulihkan diri dari cedera lutut

Copyright © ANTARA 2024