Jadi kita berharap akan banyak lagi lembaga pendidikan tinggi yang peduli pada penyandang celebral palsy
Padang (ANTARA) - Yayasan Rumah Gadang Cerebral Palsy Sumatera Barat (Sumbar) menyarankan setiap perguruan tinggi yang memiliki Program Studi Keperawatan mendalami ilmu celebral palsy atau suatu kondisi kerusakan pada bagian otak untuk membantu penderitanya.

"Kami berharap seluruh universitas khususnya yang memiliki Program Studi Keperawatan melirik penyandang cerebral palsy untuk memperdalam ilmu yang dipelajari di kampus," kata Ketua Yayasan Rumah Gadang Cerebral Palsy Sumbar Hilda Yetti di Padang, Rabu.

Hal itu ia sampaikan setelah yayasan sosial itu melakukan kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Kota Padang dalam pengembangan perawatan penyandang celebral palsy.

Menurut Hilda, masih banyak perguruan tinggi bidang keperawatan yang kurang melirik celebral palsy sebagai media pembelajaran untuk pendidikan khusus. Padahal, penyandang disabilitas itu cukup banyak dan butuh tenaga kesehatan (fisioterapi) yang bisa membantu mereka untuk berkembang.

Baca juga: Mahasiswa Ubaya ciptakan alat bantu cerebral palsy

"Jadi kita berharap akan banyak lagi lembaga pendidikan tinggi yang peduli pada penyandang celebral palsy," ucapnya. 

Ia mengungkapkan istilah celebral palsy belum terlalu familier di kalangan kampus yang memiliki program studi berkaitan dengan disabilitas. Kebanyakan perguruan tinggi bidang kesehatan lebih fokus pada autis.

Padahal, kata dia, penderita celebral palsy tergolong lebih berat jika dibandingkan pengidap autis. Hal itu terjadi akibat banyaknya orang tua yang mempunyai anak celebral palsy memilih tertutup dengan kondisi yang ada.

Saat ini yayasan tersebut telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk merawat anak-anak celebral palsy, diantaranya dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar. Kerja sama itu ditujukan untuk penguatan kapasitas orang tua dalam merawat anaknya.

Baca juga: Senator minta negara hadir menangani Cerebral Palsy

Tidak hanya itu, pihaknya juga bekerja sama dengan salah seorang pakar dari Solo untuk penguatan kemampuan sumber daya manusia (fisioterapi)

Sementara itu staf Universitas Mercubaktijaya Padang Rima mengatakan kerja sama dengan Yayasan Rumah Gadang Cerebral Palsy Sumatera Barat merupakan tindak lanjut dari tri darma perguruan tinggi.

"Dengan adanya kerja sama ini pihak universitas bisa melakukan penelitian pengabdian masyarakat hingga tempat belajar bagi mahasiswa," ujar dia.

Baca juga: Dokter: Konsumsi asam folat kurangi risiko bayi lahir cerebral palsy
Baca juga: WKCP Yogyakarta gelar peringatan Hari Cerebral Palsy Sedunia

 
 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024