semuanya diambil dari hasil yang ditanam oleh petani di Kota Tomohon
Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Karel Lala mengatakan, sebanyak 230 ribu tangkai bunga Krisan dipanen untuk persiapan parade kendaraan hias di Tomohon International Flower Festival (TIFF), Sabtu (10/8).

"Jumlah panen Krisan untuk TIFF sebanyak 230.000 tangkai tersebut akan digunakan untuk parade kendaraan hias maupun dekorasi pada beberapa spot lainnya," kata Karel di Tomohon, Rabu.

Nantinya, kata dia, masih ada yang ditanam dan akan dipanen untuk rangkaian kegiatan peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, pengucapan syukur di tanggal 25 Agustus serta momentum kegiatan lainnya.

"Bunga Krisan yang akan digunakan semuanya diambil dari hasil yang ditanam oleh petani di Kota Tomohon," katanya menambahkan.

Baca juga: Kemenparekraf: TIFF momentum kebangkitan pariwisata-ekonomi kreatif
Baca juga: Pasar Singapura siap tampung produksi bunga Krisan Tomohon


Karel menyebutkan, harga setiap tangkai bunga Krisan yang disepakati adalah sebesar Rp4.000 sehingga omset petani bunga untuk mendukung festival itu mencapai hampir satu miliar rupiah.

"Untuk saat ini yang terdata melakukan penanaman bunga Krisan ada sebanyak 35 kelompok maupun perorangan," ujarnya.

Ada 31 jenis bunga krisan yang dibudidayakan oleh kelompok-kelompok tani di Kota Tomohon itu dan menjadi bahan bagi setiap peserta untuk menghias kendaraan yang ikut festival.
 
Karel optimistis, gelaran festival bunga internasional di Kota Tomohon tersebut akan memberikan dampak ganda serta menggerakkan multi sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Manfaat TIFF bagi petani secara konkrit dapat meningkatkan pendapatan petani khususnya petani bunga sekaligus menjadi stimulus dalam melakukan budidaya tanaman hias," ujarnya.

Baca juga: Lima negara sahabat ikut "Tomohon International Flower Festival"
Baca juga: Pemkot Tomohon: Festival bunga tingkatkan ekonomi masyarakat

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024