Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno menyampaikan pihaknya optimistis industri gim dalam negeri akan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam beberapa tahun ke depan.

Dia menyebutkan berbagai faktor pendukung yang bisa berkontribusi terhadap kemajuan industri gim Indonesia mulai dari terbukanya akses terhadap kerja sama dan investasi internasional hingga dukungan dari pemerintah.

"Hal ini disebabkan oleh kualitas produk Indonesia yang semakin membaik, akses terhadap kerja sama dan investasi internasional, serta dukungan pemerintah dalam bentuk pendanaan, pendidikan, dan regulasi yang lebih jelas," kata Cipto saat dihubungi ANTARA pada Rabu.

Baca juga: AGI: Perpres industri gim satukan persepsi dan strategi industri lokal

Lebih lanjut, Cipto menjelaskan pertumbuhan positif industri gim Indonesia juga tercermin dari beberapa judul gim buatan lokal yang laris di pasaran seperti "Coral Island", "Potion Permit", "A Space for the Unbound", dan "Coffee Talk".

Semakin banyaknya gim yang dikembangkan oleh pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) menunjukkan kemajuan industri gim dari segi sumber daya manusia (SDM).

"Selain itu semakin banyak gim yang dihasilkan oleh UMKM, menunjukkan bertambahnya SDM dengan kemampuan teknis maupun entrepreneurship," ucapnya.

Baca juga: Menperin: Startup jadi game-changer wujudkan Indonesia Emas 2045

Kendati demikian, menurutnya pelaku industri gim masih menghadapi tantangan terkait pendanaan. Oleh karenanya, pembukaan akses yang lebih luas terhadap modal menjadi faktor penting untuk memanfaatkan potensi para pelaku industri gim.

"Hal ini (masalah pendanaan) mulai diselesaikan melalui kehadiran Indonesia di berbagai acara internasional, maupun adanya acara bisnis seperti IGDX di dalam negeri. Namun tentu tidak semua memiliki cukup modal untuk pergi ke luar negeri, dan juga tidak semua calon partner dapat hadir di Indonesia," imbuhnya.

Pemerintah, kata Cipto, memiliki peran dalam mendukung kemajuan industri gim lokal lewat beberapa upaya di antaranya memfasilitasi pelaku industri terhadap acara-acara bisnis, menyediakan program pelatihan, hingga membuat regulasi.

Baca juga: Baru disahkan, Perpres soal industri gim berdampak bagi pelaku gim

"Menurut kami, pemerintah sangat mampu memfasilitasi percepatan industri. Namun jangan sampai memanjakan para pelaku industri, agar sektor swasta tetap mandiri dan tidak bergantung pada bantuan," ucapnya.

Berdasarkan data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.

Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen).

Baca juga: AGI garap kurikulum perguruan tinggi khusus gim

Baca juga: Sandiaga apresiasi anak Bangsa hasilkan 126 gim di Global Game Jam

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024