Hasil Analisa BMKG menunjukkan informasi gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,1
Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari menyebut aktivitas sesar aktif menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 3,1 di wilayah Kabupaten Konawe Selatan dan terasa hingga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin ST saat dihubungi di Kendari Rabu malam, mengatakan gempa bumi tektonik tersebut terjadi pada pukul 18.30 WITA.
"Hasil Analisa BMKG menunjukkan informasi gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,1," kata Rudin.
Berdasarkan data, lanjutnya, episenter gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 4,02 Lintang Selatan (LS) dan 122,46 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2,4 kilometer arah barat laut Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. "Pada kedalaman sekitar 5 kilometer," ujarnya.
Baca juga: Gempa bermagnitudo 4,5 guncang Konawe Utara Sultra siang ini
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kata dia, gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diakibatkan aktivitas sesar aktif di barat laut Kecamatan Ranomeeto.
Ia menjelaskan bgoncangan gempa bumi tersebut dilaporkan dapat dirasakan hingga di Kota Kendari dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan ada truk yang berlalu.
"Begitu juga di Kabupaten Konawe Selatan, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk yang berlalu," kata Rudin.
Baca juga: BMKG: Aktivitas Sesar Kendari picu gempa di Konawe pukul 15.33 WITA
Hingga pukul 19.10 WITA, kata dia, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
Berdasarkan gempa bumi itu, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa bumi.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah," kata Rudin.
Baca juga: BMKG: Waspda gelombang hingga 2,5 meter di sejumlah perairan Sumatera
Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024