Salah satu upaya untuk mencegah gagal panen musim tanam gadu akibat kemarau adalah dengan distribusi secara bergiliran
Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Besar mendistribusikan air ke sawah warga secara bergilir untuk areal layanan Daerah Irigasi Krueng Aceh dan Krueng Jreu dalam upaya mencegah gagal panen padi karena keterbatasan air irigasi.

"Salah satu upaya untuk mencegah gagal panen musim tanam gadu akibat kemarau adalah dengan distribusi secara bergiliran," kata Kepala Dinas PUPR Aceh Besar Syahrial di Lambaro, Rabu.

Ia menjelaskan sistem distribusi air irigasi secara bergiliran tersebut telah berlangsung dalam satu bulan terakhir sehingga air tercukupi.

“Langkah ini kita lakukan agar distribusi air untuk persawahan cukup dan merata, terutama saat ini musim kemarau sehingga pembagian harus benar-benar maksimal," katanya.

Ia juga menyampaikan untuk menjaga kelancaran penggiliran distribusi air, pihaknya juga menambah jadwal piket untuk penjagaan pintu air, agar tidak terjadi rebutan antar masyarakat.

Baca juga: BPOM dukung pengembangan produk kosmetik nilam Aceh lewat izin edar

Baca juga: Pj Wali Kota berharap Dubes Jerman ikut promosikan Banda Aceh ke dunia


“Mulai beberapa waktu lalu kami sudah menambah jadwal piket petugas penjaga pintu air, khususnya di pintu air utama, seperti di Bka.Kn.11 Gampong Atong Kecamatan Montasik dan beberapa pintu bagi/sadap lainnya, sebagai upaya menjaga agar tidak terjadi rebutan air, karena air sangat mempengaruhi hasil panen petani,” katanya.

Syahrial juga menambahkan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto juga telah mengeluarkan surat kepada para camat agar berkoordinasi dengan jajaran Forkopimcam untuk membantu petugas penjaga pintu air (PPA) dalam pengamanan pelaksanaan penggiliran air ini.

“Kami juga akan rilis jadwal terbaru dan akan menyampaikan ke para camat sebagai pemberitahuan jadwal penggiliran distribusi air di wilayah masing-masing,” katanya.

Syahrial berharap masyarakat sabar menghadapi kondisi seperti ini, karena debit air memang semakin mengecil sehingga harus diatur dengan baik agar merata.

Ia juga meminta para petani mematuhi jadwal penggiliran yang telah ditetapkan oleh Pemkab Aceh Besar melalui Dinas PUPR.

Kabupaten Aceh Besar memiliki luas lahan persawahan mencapai 25.692 hektare. Dari luas sawah tersebut, 16.904 hektare di antaranya merupakan areal persawahan dengan pengairan irigasi. Sedangkan 8.770 hektare merupakan sawah tadah hujan.

Baca juga: Aceh Besar bertekad jadi lumbung pangan dunia pada 2045

Baca juga: Distan salurkan pompa air bantuan Kementan kepada petani Aceh Besar

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024