Jayapura (ANTARA) - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Perwakilan Papua berharap Polda Papua Barat segera mengungkap kasus penembakan terhadap YCW salah seorang warga di Manokwari yang terjadi pada Rabu 17 Juli 2024.

Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey di Jayapura, Rabu, mengatakan jajaran Polda Papua Barat harus melakukan penegakan hukum secara cepat, transparan, adil dan profesional terhadap terduga pelaku.

"Kami ingin supaya para terduga pelaku segera ditangkap untuk mengungkap peristiwa ini secara menyeluruh termasuk menemukan aktor yang paling bertanggung jawab," katanya.

Menurut Ramandey, pihaknya juga berharap supaya Polda Papua Barat melalukan pendalaman atas informasi terkait penyebaran berita duka oleh pihak tertentu dalam peristiwa penembakan atau upaya percobaan pembunuhan terhadap YCW.

"Selain itu juga diharapkan pemerintah daerah setempat dan jajaran Polda Papua Barat memberikan jaminan perlindungan bagi YCW dan keluarga," ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menjamin rasa aman bagi seluruh masyarakat di Manokwari terutama bagi masyarakat sipil yang melakukan advokasi dan berkontribusi terhadap penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM di Manokwari.

"Kami mengimbau masyarakat sipil untuk mendukung upaya kepolisian dalam proses penegakan hukum," katanya lagi.

Sementara itu, Ketua Penegakan dan Pemajuan HAM, Komnas HAM Papua Melchior Weriun mengatakan pihaknya menduga penembakan terhadap YCW ada hubungannya dengan status korban sebagai kuasa hukum dalam perkara dugaan tindak pidana pembunuhan yang ditanganinya.

"Penembakan tersebut tidak menimbulkan luka serius tetapi memiliki dampak yang luas dalam aktivitas pembelaan HAM," katanya.
Baca juga: Komnas HAM: Prihatin negosiasi mandeg hingga berlarutnya penyanderaan
Baca juga: Komnas HAM usulkan revisi UU Otsus atur dirikan kantor perwakilan

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024