Sidoarjo (ANTARA News) - Tanggul di area snubbing unit di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Minggu (17/9), jebol sekitar 15 meter, mengakibatkan area ini tenggelam termasuk beberapa peralatan kerja. Basuki Hadimuljono, Ketua Tim Pelaksana Timnas Penanggulangan Semburan Semburan Lumpur saat di lokasi menyatakan, akan segera melaporkan kejadian ini kepada Gubernur Jatim Imam Utomo. Berkaitan dengan jebolnya tanggul itu, tim akan lebih mengutamakan keselamatan warga Desa Kedungbendo, Tanggulangin. Tanggul yang jebol sekitar pukul 11.30 WIB itu, mengakibatkan juga jalan tol Surabaya-Gempol km 38 dinyatakan Siaga I. Begitu tanggul jebol, lumpur bercampur air mengalir deras melalui gorong-gorong (box culvert) di jalan tol km 38 menuju pond (kolam penampungan) A dan B yang selama ini kondisi lumpurnya sudah mulai mengering. Untungnya pond ini masih mampu menampung luberan lumpur. Namun, jika pond penuh akan mengancam area Relief Well (pengeboran miring) 2 dan 3 serta pemukiman Desa Kedungbendo, Kecamatan Tangulangin. Upaya yang dilakukan anggota TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) untuk sementara melakukan peninggian di sisi tol km 38 dengan sirtu. Sedangkan di lokasi tanggul yang jebol masih belum dapat dilakukan tindakan apa-apa. Akibat jebolnya tanggul, beberapa peralatan kerja tenggelam, seperti equipment H2S service milik PT Fergaco, fortocamp, protector, detector gas, dan tabung oksigen. Juga ada dua excavator dan satu buldozer terjebak di tanggul yang dikepung lumpur. Lokasi monitoring luapan lumpur milik PT Fergaco juga ikut tenggelam. Kukuh Hadiyanto, Koordinator Lapangan Tim Survace ITB mengemukakan, jebolnya tanggul ini menyebabkan timnya tidak dapat melakukan pengukuran untuk melihat perubahan tingkat permukaan tanah. Padahal sejak tiga bulan lalu, timnya sudah melakukan pengukuran di 19 titik lokasi luapan lumpur Lapindo. Namun, kini satu titik di Jatirejo dan satu titik di area snubbing unit tenggelam, sehingga tinggal 17 titik. Untuk itu, pihaknya akan mencari dua titik baru untuk mengganti titik yang tenggelam. Menurut Kukuh, di Siring saat ini tingkat keamblesan tanahnya kurang lebih 94 cm, kedungbendo 50 cm, Jatirejo 23 cm, dan di lokasi snubbing unit 100 cm. Danrem 084 Bhaskara Jaya Kol (Inf) Wahid Hidayat dan Kapolres Sidoarjo, AKBP Drs Utomo Heru Cahyono, sempat melihat lokasi jebolnya tanggul.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006