Moskow (ANTARA) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan bahwa Otoritas Nasional Palestina (PNA) tak pernah menolak bernegosiasi dengan Israel karena yakin bahwa perdamaian di Timur Tengah hanya akan tercapai melalui penyelesaian politik.

"Kami pun berulang kali setuju untuk bertemu Benjamin Netanyahu di Moskow atas undangan Presiden Vladimir Putin yang, seperti rekan-rekan Rusia lainnya, kami percaya," kata Abbas dalam wawancara bersama Sputnik pada Rabu.

Ia menyatakan, upaya mencapai perdamaian dan keamanan kawasan harus dilakukan melalui solusi politik berdasarkan norma internasional serta poin-poin Inisiatif Perdamaian Arab yang didukung Liga Arab.

Namun, Abbas berkata bahwa otoritas Israel terus merintangi penyelesaian politik dengan "mengesahkan serangkaian undang-undang yang mencegah berdirinya negara Palestina dan menggagalkan upaya mencapai solusi dua-negara".

"Kami pun tak menolak menemui pihak Israel, tapi justru mereka yang berpaling dari jalur perdamaian ini," ucap sang presiden Palestina.

Dengan demikian, Abbas menyatakan bahwa fokus pihaknya saat ini adalah untuk mengakhiri agresi tentara Israel terhadap rakyat Palestina yang menjatuhkan korban jiwa dan kehancuran infrastruktur setiap harinya.

Ia menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan negara-negara Arab, para anggota Dewan Keamanan PBB, negara anggota Uni Eropa, serta negara-negara besar lainnya untuk memastikan Israel tak lagi mengutamakan pendekatan militer dalam aksinya.

"... serta untuk memastikan tercapainya solusi politik yang akan mengakhiri perang dan berperan untuk mencapai perdamaian yang sempurna dan berkelanjutan," ucap Abbas.


Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Keputusan Israel tolak negara Palestina menentang solusi dua negara

Baca juga: Uni Eropa kutuk resolusi Israel yang menentang negara Palestina


 

PBB sebut pendudukan Israel atas Palestina ilegal

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024