Isfahan (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Isfahan, Iran, Abdolreza Aghakhani mengatakan lebih dari 35 ton narkoba disita dari 100 geng penyelundupan.
Sejumlah besar penyelundup, ujarnya, ditangkap di Provinsi Isfahan tahun ini.
Aghakhani mengatakan kepada IRNA, Minggu, penyitaan obat-obatan terlarang tahun ini naik 65 persen dibandingkan tahun lalu dan jumlah penyelundup narkoba yang ditangkap pada periode itu meningkat 58 persen.
Tingkat kejahatan keras menurun sebesar 19 persen, namun penangkapan para penyelundup obat naik 25 persen di Isfahan tahun ini, ujarnya.
Iran, Afghanistan dan Pakistan telah bertemu dalam sidang trilateral di Wina untuk membahas perang melawan perdagangan obat.
Abdoulreza Rahmani Fazli, Menteri Dalam Negeri Iran, dan sekretaris jenderal Markas Pengawasan Obat Iran menghadiri pertemuan tersebut.
"Iran, Afghanistan dan Pakistan bertekad untuk mengkonsolidasikan upaya memerangi perdagangan narkoba," kata Rahmani Fazli setelah akhir sesi trilateral.
"Kita, sebagai tiga negara di garis depan melawan narkoba, akan meningkatkan upaya melalui kerja sama," katanya menambahkan.
Badan anti-narkoba PBB sebelumnya memuji upaya Iran memerangi penyelundupan narkotika di tengah-tengah sorotan kelompok hak asasi manusia mengenai meningkatnya hukuman mati yang banyak di antaranya merupakan terdakwa kasus narkoba.
Direktur Eksekutif Badan Narkoba dan Kejahatan PBB (UNODC) Yury Fedotov mengatakan badan yang bermarkas di Wina itu menentang hukuman mati dan ia berencana menanyakan lagi masalah tersebut dengan pejabat Iran pekan ini.
"Namun di lain pihak, Iran mengambil peran sangat aktif dalam perang melawan obat-obatan terlarang," katanya kepada wartawan sebelum pertemuan internasional di Wina mengenai upaya global memerangi narkotika yang akan digelar pada 13-14 Maret.
Pada 2012 Iran menyita 388 ton opium, sekitar 72 persen dari total tangkapan di seluruh dunia.
"Ini sangat mengagumkan," kata Fedotov, demikian seperti dikutip dari Reuters dan MNA.
(H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014