Itu penghinaan bagi Aceh, saya justru menduga mereka sengaja membenturkan penerapan syariat Islam di Aceh dengan memenangkan peserta dari Aceh yang belum jelas asal usulnyaBanda Aceh (ANTARA) - Anggota DPD RI asal Aceh Sudirman Haji Uma menyoroti viralnya video kontes transgender yang salah satu peserta memakai selempang bertuliskan Aceh pada ajang yang menjadi penghinaan bagi Aceh sebagai provinsi yang menerapkan syariat Islam.
"Itu penghinaan bagi Aceh, saya justru menduga mereka sengaja membenturkan penerapan syariat Islam di Aceh dengan memenangkan peserta dari Aceh yang belum jelas asal usulnya," katanya di Banda Aceh, Rabu.
Dalam dua hari ini Aceh dihebohkan dengan viralnya video singkat kontes transgender yang diduga dilaksanakan pada salah satu hotel di Jakarta pada 4 Agustus 2024. Video yang memenangkan peserta berselempang Aceh itu tersebar luas melalui platform beranda media sosial, terutama Tik-tok.
Baca juga: Polisi sebut kontes kecantikan transgender di Sawah Besar tak berizin
Sudirman Haji Uma menilai peserta yang mengatasnamakan Aceh dalam kegiatan tersebut telah menghina Aceh sebagai daerah dengan penerapan syariat Islam
"Orang Aceh hanya ada laki-laki dan perempuan, tidak ada sudut yang mengatur legalitas waria di Aceh," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya belum mengetahui lembaga apa yang melaksanakan kontes tersebut, sehingga belum bisa mengambil tindakan konkrit terhadap permasalahan tersebut.
Baca juga: Pemkot bersama Kepolisian bahas sanksi kontes kecantikan transgender
Dalam kesempatan itu Haji Uma meminta panitia pelaksana kontes transgender tersebut meminta maaf kepada rakyat Aceh dan tidak boleh lagi menerima peserta yang mewakili Aceh.
"Mereka harus minta maaf dan ke depan tidak boleh ada lagi peserta dari Aceh untuk kegiatan apapun atas nama waria atau transgender, jangan rusak nama Aceh," ujar Sudirman Haji Uma.
Baca juga: Polisi panggil penyelenggara kontes kecantikan transgender di Jakpus
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024