Beirut (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, pada Selasa (6/8) meminta Iran dan Suriah untuk melanjutkan bantuan politik, militer, dan ekonomi dalam melawan Israel, tetapi menambahkan bahwa kedua negara itu tidak perlu terlibat langsung dalam konfrontasi.

"Pertarungan sedang berjalan dengan caranya sendiri, dan saya percaya bahwa perlawanan tidak membutuhkan Iran dan Suriah untuk langsung terlibat dalam perang. Mereka telah membantu dan terus mendukung perlawanan secara politik, ekonomi, dan militer," kata Nasrallah dalam pidato memperingati komandan senior Sayyed Mouhsen, yang juga dikenal sebagai "Fouad Shokur," yang tewas dalam serangan Israel.

Sekretaris jenderal itu juga meminta pihak oposisi kelompok perlawanan Hizbullah yang ada di wilayah Lebanon untuk tidak mengganggu perjuangan melawan musuh dan tidak menyerah pada kampanye informasi yang memuat isu permusuhan, yang bertujuan untuk mendestabilisasi situasi di dalam negeri guna mengalihkan perhatian Hizbullah dari perang dengan Israel.

Dia juga mengatakan bahwa respons Hizbullah terhadap serangan Israel di pinggiran kota Beirut akan "kuat, efektif, dan efisien."

Pekan lalu, Hizbullah memastikan kematian komandan Mouhsen setelah serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di pinggiran selatan Beirut.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Hizbullah serang Nahariya, klaim berhasil tewaskan tentara Israel
Baca juga: Menlu AS tegaskan pada Iran dan Israel untuk tidak tingkatkan konflik
Baca juga: Biden-Netanyahu bahas pengerahan militer AS dukung keamanan Israel


Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024