Petunjuk penting terus dicari setelah satu bangkai badak ditemukan di hutan dan culanya dipotong serta dibawa pergi

Nairobi (ANTARA News) - Pemerintah Kenya menahan tiga tersangka pemburu gelap di Nanyuki, bagian barat-laut negara Afrika Timur tersebut, sehubungan dengan pembunuhan badak di Ol Pejeta, suaka alam terbesar badak hitam Afrika Timur.

Manager Urusan Perusahaan Dinas Margasatwa Kenya (KWS) Paul Udoto, Minggu (16/3), mengkonfirmasi tiga tersangka pemburu gelap telah ditangkap. Ketiganya kini sedang diinterogasi sehubungan dengan pembunuhan satu badak hitam di Suaka Alam Ol Pejeta di Laikipia pada Sabtu (15/3).

"Akan ada pemeriksaan di pengadilan segera setelah penyidikan diselesaikan," kata Udoto di dalam satu pernyataan yang disiarkan di Nairobi, sebagaimana dikutip Xinhua.

Pemerintah Kenya telah meningkatkan pengamanan sepanjang waktu di taman nasionalnya dan berencana mengerahkan lebih banyak polisi hutan guna mengekang peristiwa perburuan gelap yang meningkat di seluruh negeri itu.

Pengerahan lebih banyak polisi hutan oleh KWS akan membantu meningkatkan upaya untuk menyelamatkan sisa badak di Kenya.

Lembaga margasatwa tersebut juga telah meningkatkan pengawasan sepanjang waktu di semua tempat masuk dan ke luar di Kenya, sementara anjing pelacak dan pengendalinya telah terbukti tidak bisa diandalkan dan kalah cerdik dibandingkan dengan penyelundup.

Udoto mengatakan tim keamanan KWS di seluruh negeri itu berada dalam kondisi siaga tinggi setelah pembunuhan satu badak lagi di Suaka Alam Ngulia di Tsavo Barat pada hari yang sama.

Ia mengatakan Direktur KWS William Kiprono berada di Taman Nasional Danau Nakuru untuk bertemu dengan polisi hutan guna mengkoordinasikan operasi perlindungan margasatwa.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014