Bulan dana PMI Jakbar targetkan Rp7 miliar

Jakarta (ANTARA) - Bulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat pada 2024 periode 1 September sampai dengan 30 November, menargetkan perolehan donasi sebesar Rp7 miliar.

"Target itu naik dari tahun lalu sebesar Rp6,5 miliar," kata Ketua PMI Jakbar Beky Mardani saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Tahun ini, kata Beky, pihaknya lebih mengintensifkan sosialisasi bulan dana kepada masyarakat serta persiapan instrumen bulan dana seperti amplop, kupon, map dan lain-lain untuk mencapai target itu.

Hal itu, lanjut Beky, karena pengalaman tahun lalu, hampir satu bulan pertama masa pengumpulan dana dihabiskan untuk persiapan sosialisasi, administrasi serta instrumen bulan dana PMI.

"Karena itu, kita berharap pada 1 September itu udah langsung jalan. Sedang tahun lalu itu, kita harus menyiapkan media (instrumen) bulan dana itu hampir sebulan, tiga minggu. Jadi, bulan dana yang tiga bulan, sebulan pertama udah terpotong buat hal-hal tadi," kata Beky.

Baca juga: Penggalangan Bulan Dana PMI di Jaksel capai Rp10,1 miliar

Adapun lembaga-lembaga target akan ditentukan bersama Ketua Panitia Bulan Dan PMI Jakbar 2024 yang biasanya diisi oleh Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Hendra Hidayat.

"Target lembaga, kalau berdasarkan pengalaman, nanti yang menentukan itu ketua bulan dananya, biasanya wakil wali kota," kata Beky.

Lebih lanjut, Beky menjelaskan bahwa dana yang akan terkumpul utamanya akan dimanfaatkan untuk kegiatan penanganan bencana di wilayah, seperti kebakaran.

"Ya, yang pertama di Jakarta Barat prioritas penanganan bencana. Paling rawan di sini adalah kebakaran. Sampai Agustus saja sudah 36 kali kejadian. Selama 2023 malah 136 kali," kata Beky.

Penanganan tersebut berupa bantuan material, ambulans dan bantuan penyembuhan trauma bagi korban kebakaran.

Baca juga: Penggalangan dana PMI di Jakarta Timur tercapai 118 persen

"Kalau ada bencana, kita ada pelayanan kesehatan, ada penyembuhan trauma, bantuan, makanan dan lainnya," kata Beky.

Selain itu, lanjut Beky, dana tersebut juga dimanfaatkan untuk mengadakan sejumlah pelatihan sukarelawan PMI.

"Ada pelatihan sukarelawan, misalnya untuk penanggulangan bencana atau kegiatan donor darah," kata Beky.