Padang (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan sedang menata seluruh wilayah di Tanah Papua agar terpantau dengan baik menyusul penembakan pilot berkebangsaan Selandia Baru bernama Glen Malcolm Conning oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Kami sedang menata lagi bagaimana semua titik-titik di Papua itu termonitor," kata KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Padang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan KSAD Maruli di sela-sela kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk meninjau sejumlah fasilitas yang berkaitan langsung dengan kesatuan TNI seperti rumah sakit TNI, Batalion hingga Koramil.
KSAD mengatakan saat kejadian tidak ada personel tentara maupun polisi termasuk komando rayon militer (koramil) di lokasi itu. Bahkan, lokasi keramaian terdekat dari titik kejadian berjarak sekitar 20 kilometer.
Jenderal bintang empat tersebut menjelaskan meskipun 20 kilometer, namun untuk menuju ke lokasi kejadian bukanlah perkara mudah. Sebab, medan yang berat ditambah kondisi cuaca yang menantang menyulitkan personel sampai ke titik tersebut.
"Kalau jalan kaki bisa berapa jam. Kalau naik pesawat, maka tantangannya adalah cuaca," ujarnya.
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) periode 2022-2023 tersebut mengatakan secara detail kasus penembakan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu dipantau langsung oleh Mabes TNI.
"Kalau untuk detailnya, sebaiknya di Mabes TNI," kata KSAD Maruli.
Terpisah, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Polisi Faizal Ramadhani mengatakan pascapenyerangan dan pembunuhan pilot Glen Malcolm Conning di Distrik Alama, 13 masyarakat sipil berhasil dievakuasi ke Timika.
"Evakuasi telah berhasil dilakukan pada 6 Agustus 2024 menggunakan tiga helikopter Bell, dan tiba di landasan Aero Modeling Lanud Yohanis Kapiyau Timika," kata dia.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024