Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menegaskan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak memiliki hubungan sama sekali.
"Sebenarnya bukan pertikaian, hanya ingin mendudukkan masalah saja bahwa PKB dan PBNU itu tidak ada hubungan sama sekali," kata Gus Jazil, sapaan karibnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, PKB berdaulat dengan menjalankan Undang-Undang Partai Politik, sedangkan NU menjalankan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan (UU Ormas).
Untuk itu, dia menilai ketika Ormas membentuk tim yang mengintervensi kewenangan suatu partai politik maka artinya merupakan bentuk penyerobotan.
"Itu artinya tindakan melawan hukum, itu artinya tindakan melawan konstitusi gitu, dan itu yang memang harus dijelaskan kepada publik supaya masing-masing saling menghormati," kata dia.
Sebelumnya, Senin (5/8), Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Anggota Tim Panel Panitia Khusus PBNU, Cholil Nafis, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa mengumumkan hasil sementara dari pansus yang mengurusi hubungan antara lembaganya dengan PKB.
“Ya kami baru mengumpulkan, kan yang bercerita seperti Lukman Edy, cuma satu orang kan. Saya pikir tidak pas untuk menjadi temuan ya,” katanya di Kantor PBNU, Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa Pansus PBNU baru akan mengumumkan hasil rekomendasi untuk mengharmoniskan hubungan dengan PKB setelah berbicara dengan banyak pihak.
Pembentukan Pansus PBNU disebut digulirkan untuk menyinkronkan dan mengharmoniskan hubungan PBNU dengan PKB.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024