Sejarah penentuan kiblat

Perubahan kiblat adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Pada awalnya, saat Nabi Muhammad SAW dan para sahabat masih berada di Makkah sebelum hijrah ke Madinah, mereka diperintahkan untuk menghadap ke Yerusalem saat shalat. Yerusalem adalah kiblat pertama umat Islam pada saat itu.

Ketika umat Islam pindah ke Madinah, situasinya berubah. Madinah terletak di utara Makkah dan di selatan Yerusalem, sehingga mereka tidak bisa menghadap ke dua arah tersebut sekaligus.

Di Madinah, umat Islam terus menghadap ke Yerusalem selama sekitar 16 atau 17 bulan.

Selama periode tersebut, orang-orang Yahudi di Madinah merasa senang karena Nabi Muhammad SAW menghadap ke arah kota suci mereka, Yerusalem. Mereka memanfaatkan hal ini untuk meragukan kebenaran ajaran Islam.

Sepanjang periode itu Nabi Muhammad SAW terus berdoa agar diberikan petunjuk oleh Allah SWT untuk mengubah arah kiblat. Akhirnya, setelah sekitar 16 bulan di Madinah, Allah memerintahkan umat Islam untuk menghadap ke Ka'bah di Makkah saat shalat.

Demikianlah pengertian serta sejarah kiblat. Dengan memahami apa itu kiblat serta mengetahui sejarahnya, kita bisa lebih dekat kepada Allah dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat iman, dan mempererat hubungan dengan sesama.

Baca juga: Niat shalat wajib 5 waktu sendiri dan berjamaah beserta artinya
Baca juga: Rukun shalat dengan urutannya

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024