Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf pada Senin (5/8) bertemu para pelaku usaha produk pertanian, perikanan dan hasil laut membahas akses pasar produk ekspor di Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kendara, Sulawesi Tenggara.

Melalui rilis KBRI Kairo yang diterima di Jakarta pada Rabu, Lutfi menjelaskan bahwa masyarakat Mesir yang mencapai 110 juta jiwa, saat ini mengimpor lebih dari 80 persen kebutuhan produk pangan, diantaranya minyak goreng, minyak nabati, margarin, kelapa dan olahannya. Selain itu ada pula kopi, teh dan rempah-rempah.

"Pasar Indonesia menguasai pasar Mesir sebesar 1,85 persen dan beberapa produk komoditas pangan Indonesia menjadi primadona di peringkat pertama," kata Lutfi.

Menurut Lutfi peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Mesir dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pembebasan bea masuk untuk beberapa produk seperti biji kopi, minyak sawit dan turunannya, bea masuk dua  persen untuk seluruh produk rempah-rempah, lima  persen untuk produk perikanan dan hasil laut.

Keringanan tarif ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memberi akses pasar produk Indonesia khususnya Sultra ke Pasar Mesir.

Sementara itu Atase Perdagangan M. Syahran Bhakti S yang ikut mendampingi Lutfi mengatakan bahwa produk Indonesia disukai di Mesir karena harganya terjangkau oleh pembeli potensial Mesir.

"Bagi buyer Mesir, yang penting harga ketemu, seberapa pun jumlah produk yang kita tawarkan," ungkap Syahran.

Syahran melanjutkan bahwa produk perikanan dan hasil laut, Mesir tidak banyak memberi syarat standardisasi seperti negara lain, dokumen yang diminta pun standar seperti sertifikat kesehatan produk, surat keterangan asal, invoice, packing list dan bill of lading (B/L).

Analis Perdagangan Ahli Madya, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Hamidi yang juga mengikuti Dubes memaparkan isu terkait lalu lintas kontainer Sultra yang belum bisa masuk langsung ke luar negeri.

Hamidi berharap akses lalu lintas kontainer ini dapat lebih lancar sejalan dengan perkembangan Ibu Kota Negara (IKN) sebagai upaya mengurangi waktu sehingga biaya berkurang dan harga dapat lebih bersaing di pasar ekspor.

Lutfi berharap dengan pertemuan ini dapat mengurai kendala dan menemukan solusi terbaik sehingga lalu lintas dan rantai pasokan produk ekspor tidak mengalami kendala di dalam negeri.

Baca juga: Dubes Lutfi bahas ekspor Indonesia-Mesir di Univ Halu Oleo, Kendari
Baca juga: Indonesia-Mesir sepakati upaya menuju perdagangan bebas
Baca juga: Indonesia dan Mesir perkuat kerja sama misi kemanusiaan di Palestina

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024