Hal ini disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian (PPSHP) Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Astri Ilhamsyah di Jakarta, Rabu.
"Kami ingin berkolaborasi dengan akademisi, swasta untuk memecahkan permasalahan sampah," kata Ilham.
Baca juga: Kebutuhan bunga di Jakarta semakin tinggi
"Akademisi memberikan edukasi nanti bunga daripada tidak laku bisa dikeringkan. Jadi tren juga bunga kering itu untuk undangan, kartu ucapan," ujar dia.
Selama ini, pihaknya menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta guna menangani limbah berupa tangkai bunga tak terpakai.
Dia menyebut saat pasar sepi pembeli, sampah yang terangkut bisa sebanyak dua truk. "Kalau pasar sedang sepi bisa dua truk sehari mereka mengangkut seperti bunga mawar, sedap malam, krisan itu terbuang saja," kata dia.
Baca juga: Bakal ada "Festival Bunga Rawa Belong" di Jakarta
Namun, karena faktor biaya operasional mesin yang tinggi dan berkurangnya tenaga kerja, maka penanganan sampah diserahkan pada Dinas LH.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati menambahkan bahwa Pemprov DKI juga menyediakan bank sampah yang memungkinkan pedagang Pasar Bunga Rawa Belong menabung emas.
"Kami memberikan pada pedagang bank sampah yang bisa mendapatkan emas, tabungan emas. Dan dari Dinas LH kami diberikan mesin pencacah," kata dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024