Kupang (ANTARA) - Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan bahwa pihaknya menerima penyerahan dua buah granat aktif buatan Korea dari warga Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

“Ini adalah bukti masyarakat kita mulai secara terbuka menyerahkan senjata baik senjata laras panjang dan juga granat yang hari ini diberikan,” katanya di Kupang, Rabu.

Dua unit granat buatan Korea itu saat ditunjukkan kepada wartawan sudah dibalut menggunakan isolatip agar pengait dari granat itu tidak mudah terlepas, mengingat sudah lama sekali dibiarkan.

Selain itu juga dua unit granat itu disimpan di dalam peti yang berisi pasir, dengan tujuan agar granat-granat itu aman dan tidak mudah berbenturan.

Komandan berbintang satu itu menambahkan bahwa penggunaan granat ini sangat berbahaya. Sebab jika disalahgunakan maka dampaknya akan sangat fatal.

Apalagi jika disimpan oleh warga sipil di rumahnya, jika semakin lama tentunya sangat berbahaya, karena itu apa yang dilakukan oleh warga yang menyerahkan dua unit granat itu merupakan hal positif.

“Granat ini kalau sudah usia tua, gesekan saja akan bisa meledak, goyangan sedikit saja juga bisa meledak sehingga berbahaya, apalagi jika jatuh,” ujar dia.

Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menunjukkan salah satu granat buatan Korea yang diserahkan oleh warga di Kupang, Rabu (07/08/2024). ANTARA/Kornelis Kaha.

Dua unit granat itu ujar dia akan diserahkan kepada PAL dan kemudian akan dimusnahkan, sebab jika disimpan di gudang senjata dikhawatirkan agar terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kejadian meledaknya gudang senjata di salah satu daerah di Indonesia beberapa waktu lalu.

Danrem juga mengatakan bahwa sejak Januari hingga Agustus sudah ada satu senjata aktif dan dua granat yang diberikan oleh warga secara sukarela.

Selain itu ada juga senjata-senjata rakitan sisa-sisa perang lepasnya Timor Leste dari Indonesia yang sudah diserahkan secara sukarela oleh warga kepada TNI.

“Untuk senjata rakitan itu jumlahnya 275 unit dan semuanya akan dimusnahkan nanti,” ujar dia.

Dia juga mengimbau kepada warga, jika masih memiliki senjata aktif atau senjata rakitan agar segara menyerahkan kepada TNI AD sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang melanggar hukum.
Baca juga: Warga serahkan granat aktif ke Satgas Pamtas RI-Timor Leste

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024