Jumlah negara yang terlibat dalam operasi pencarian dan pertolongan telah bertambah dari 14 jadi 25."

Kuala Lumpur (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Pemerintah Malaysia pada Minggu mengumumkan bahwa pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 memasuki tahap baru dan bertambah rumit dengan keterlibatan 25 negara mencakup wilayah yang sangat luas di darat ataupun di lautan.

"Jumlah negara yang terlibat dalam operasi pencarian dan pertolongan telah bertambah dari 14 jadi 25, sehingga membawa tantangan baru untuk melakukan koordinasi dan diplomasi bagi upaya pencarian," kata Menteri Pertahanan dan Transportasi Malaysia Hishamuddin Hussein dalam pernyataan persnya.

Ia mengatakan, pembahasan sedang berlangsung mengenai cara terbaik menggelar aset itu dan koridor pencarian utara dari Malaysia ke arah Asia Tengah, serta koridor selatan dari Malaysia ke arah Samudera Indonesia diberi kepentingan yang sama dalam hal kemampuan pencarian.

Namun, ia menyatakan, saat ini lebih banyak kapal diperlukan bagi koridor selatan.

Hishamuddin juga menyatakan, pencarian sekarang dipusatkan pada laut dangkal dan "jalur luas daratan, yang melintasi 11 negara, serta samudera dalam dan terpencil".

Mengenai informasi tentang pilot dan co-pilot yang dicurigai oleh pengulas intelijen Amerika Serikat (AS) bertanggung-jawab atas hilangnya pesawat, ia justru mengungkapkan bahwa keduanya tidak meminta terbang bersama.

Namun, ia tak memberi perincian lebih lanjut.

Ia juga mengatakan, sistem komunikasi Acars di pesawat MH370 telah dimatikan sebelum kontak radio terakhir antara pesawat itu dan menara pengawas lalu lintas udara di Bandar Udara Kuala Lumpur, Malaysia.

Sementara itu, Malaysia telah meminta China, AS dan Prancis untuk berbagi citra satelit bersama negara lain yang sekiranya mencatat alur penerbangan MH370 sebelum dinyatakan hilang.

Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak juga telah berbicara dengan pemimpin India, Bangladesh dan Turkmenistan untuk meminta mereka membantu dalam pencarian yang diperluas, kata Hishamuddin menambahkan.
(Uu.C003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014