Pengecekan benjolan tiroid bisa dilakukan dengan berkaca untuk melihat benjolan yang muncul pada leher serta meraba bagian leher.
"Jika Anda ada benjolan di leher, yang bisa terlihat pada saat Anda berkaca, benjolannya biasanya di tengah, lihat sambil menelan apakah benjolannya ikut bergerak ke atas atau tidak. Kalau tiroid selalu ikut bergerak ke atas," kata dokter Erwin dalam diskusi mengenai penyakit tiroid yang diikuti via daring pada Rabu.
Menurut dia, benjolan pada leher paling sering disebabkan oleh dua hal. Benjolan pada leher bagian depan biasanya merupakan benjolan kelenjar tiroid, yang terjadi karena peningkatan atau penurunan fungsi hormon. Benjolan pada sisi kanan dan kiri leher dapat terjadi karena pembesaran kelenjar getah bening.
Baca juga: Gangguan tiroid kerap tak disadari pasien
Baca juga: Kenali macam-macam kelainan pada kelenjar tiroid
Benjolan tiroid dapat muncul di bawah jakun pada pria. Jika saat berkaca atau meraba leher mengetahui kemunculan benjolan di area itu, maka sebaiknya segera menjalani pemeriksaan fisik dan ultrasonografi (USG) leher.
"Dokter pasti akan mengirim Anda periksa darah, yang kedua pemeriksaan USG, bisa dinilai padat atau cair, kalau padat apakah itu mencurigakan ke arah tumor ganas. Tapi, yang terbanyak tumor yang sifatnya jinak, dua itu saja yang diperiksa," kata dokter Erwin.
Ia menyampaikan bahwa dari sekitar 85 persen benjolan yang didiagnosis sebagai tumor tiroid, sebanyak 10 persen di antaranya jinak. Kalaupun tumor berubah menjadi ganas, tipenya tidak agresif dan tidak memiliki potensi penyebaran ke organ lain.
Menurut dokter Erwin, penanganan kasus semacam ini bisa dilakukan dengan cara ablasi atau membakar tumor yang berupa padatan daging menggunakan alat endoskopi, atau memberikan obat untuk menekan pertumbuhan kelenjar tiroid yang sifatnya lunak.
Ia mengatakan, tindakan operasi juga dapat dilakukan jika diagnosis sudah ditegakkan dan tumor tumbuh dengan cepat. Tindakan operasi mencakup pengambilan sampel kelenjar tiroid untuk memeriksa keganasan tumor.
"Kalau tumornya jinak, kecil, tidak mengganggu jalan nafas, tidak mengganggu menelan, letaknya jauh di dalam, tidak selalu harus dioperasi, cukup diberikan treatment tablet untuk menekan mencegah dia bertambah besar dan mencoba mengecilkan," dokter Erwin menjelaskan.
"Kalau konsumsi obat tidak ada pengecilan jangan diteruskan, artinya tidak bisa dengan pengobatan," ia menambahkan.
Baca juga: Masalah tiroid lebih sering dialami wanita, ini sebabnya
Baca juga: Dokter jelaskan kondisi kelenjar tiroid yang membutuhkan pembedahan
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024