Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Mohamad Hasan memimpin delegasi negaranya untuk menghadiri Pertemuan Darurat Komite Eksekutif Tingkat Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi, Rabu.

Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam keterangannya diterima di Putrajaya, Rabu, mengatakan pertemuan yang diusulkan oleh Palestina dan Republik Islam Iran itu akan membahas kejahatan pendudukan Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, serta agresi dan ancaman Israel terhadap kedaulatan Republik Islam Iran.

Pertemuan tersebut akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Gambia selaku Ketua KTT OKI ke-15

Keikutsertaan Menlu Mohamad Hasan dalam pertemuan itu memberikan peluang bagi Malaysia untuk mengutuk keras pembantaian dan penghancuran besar-besaran di Jalur Gaza yang dilakukan rezim Israel, termasuk pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Tehran beberapa waktu lalu, menurut Wisma Putra.

Baca juga: Malaysia bela hak Hamas sebagai pejuang gerakan pembebasan Palestina

Sekaligus menunjukkan dukungan Malaysia terhadap perjuangan rakyat Palestina dan upaya pembentukan negara yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967, dengan Baltulmaqdis Timur sebagai wilayahnya, dan masuknya Negara Palestina sebagai anggota penuh PBB.

Pada Minggu (4/8) malam, Pemerintah Malaysia menggelar acara Himpunan Pembebasan Palestina. Stadion tertutup Axiata Arena Bukit Jalil yang berkapasitas 16.000 pengunjung, terisi penuh dihadiri mereka yang memberikan dukungan untuk Palestina.

Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam orasinya menegaskan dukungan dan pembelaan Malaysia terhadap hak-hak Hamas sebagai pejuang gerakan pembebasan Palestina dan Gaza kendati bekerja sama dengan semua kelompok, termasuk Otoritas Nasional Palestina.

Perjuangan Palestina itu menyatu dengan perjuangan rakyat Malaysia, kata Anwar di depan puluhan ribu warga Malaysia, para menteri kabinet, dan duta besar negara sahabat di Malaysia yang hadir dalam acara tersebut.

Karenanya, dia tidak peduli dengan pandangan barat atau negara manapun yang ingin menentukan siapa yang harus Malaysia perjuangkan.

Baca juga: Pembahasan Pemerintah Palestina dimulai setelah perang Gaza berakhir
Baca juga: Abbas : Jalur Gaza harus kembali di bawah kendali Otoritas Palestina
Baca juga: Dubes Palestina tegaskan hanya akan ada satu pemerintahan di Palestina


 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024