Jakarta (ANTARA) - LG AI Research, laboratorium kecerdasan buatan di bawah LG Group, mengeluarkan generasi ketiga model kecerdasan artifisial (AI) multi-modal raksasa EXAONE pada Rabu, menawarkan kinerja dan efisiensi biaya yang lebih baik bagi penggunanya.

Menurut siaran kantor berita Yonhap, LG AI Research memutuskan untuk merilis model ringan EXAONE 3.0 sebagai sumber terbuka yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan penelitian guna mendukung pengembangan ekosistem AI.

Iterasi pertama EXAONE dirilis pada Desember 2021.

Dibandingkan dengan pendahulunya, EXAONE 3.0 menawarkan hasil sangat baik dalam kinerja, membutuhkan 56 persen lebih sedikit waktu pemrosesan untuk inferensi, 35 persen lebih sedikit penggunaan memori, dan biaya operasional 72 persen lebih rendah.

Baca juga: OpenAI akan melatih model AI dengan data dari Reddit

​​​​​​​
Baca juga: Model bahasa skala besar generasi baru dirilis di Shanghai


LG AI Research mengklaim EXAONE 3.0 menempati peringkat ke-13 secara global dalam skor benchmark di antara pesaing globalnya seperti Llama 3.1 dari Meta dan Gemma 2 dari Google.

Pemimpin laboratorium mengemukakan rencana kerja sama dengan afiliasi LG untuk membawa EXAONE 3.0 ke produk dan layanan pada paruh kedua tahun 2024.

"Karena penting untuk menciptakan AI yang dapat digunakan dalam industri di dunia nyata, kami berencana untuk memperkuat kemitraan antara afiliasi LG, perusahaan lain, dan institusi dengan EXAONE, yang memiliki kinerja dan efisiensi biaya khusus," kata Presiden LG AI Research Bae Kyung-hoon.

Baca juga: Google tingkatkan kemampuan Gemini dengan model AI 1.5 Flash
​​​​​​​

Baca juga: OpenAI bagikan akses model AI terbaru kepada lembaga Amerika Serikat

​​​​​​

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024