Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat bersama pihak terkait terus menata pedagang kaki lima (PKL) di lokasi sementara (loksem) sebagai bagian dari penataan kawasan di wilayah tersebut.
 
"Kita ada kurang lebih 50 lokasi sementara. Sambil berjalan lokasi sementaranya itu, jadi sambil usaha mereka tetap berjalan, dalam satu tempat, kita akan melakukan penataan untuk mempertahankan perekonomian dan lingkungan," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma.

Danny di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu, penataan dilakukan bersama kolaborator dan Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM). Dengan demikian penataan akan lebih bagus tanpa harus menggusur PKL yang selama ini berada di loksem.
 
Hal ini dilakukan mengingat aspek perekonomian Jakarta sebanyak 65 persen dipengaruhi oleh pedagang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca juga: Pemkot Jakpus tata lahan perdagangan dan parkir di kawasan Roxy Mas
 
Dhany menyebutkan, pada dasarnya sudah ada aturan yang menyebutkan pedagang tidak boleh berdagang di tempat yang dilarang atau membahayakan umum, seperti bahu jalan.
 
"Ada batasan-batasan yang kita maklumi, misalkan, ada lokasi sementara yang kita fokuskan mereka di dekat trotoar karena jumlahnya cukup besar. Kita coba buatlah lokasi sementara," ujar Dhany.
 
Selain itu, Dhany menyebutkan bahwa Jakarta telah memiliki program Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) binaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dinas PPKUKM serta Sudin PPKUKM yang terdapat di setiap wilayah.
 
Program Jakpreneur memiliki beberapa tahapan untuk menciptakan wirausaha baru, mulai dari pendaftaran, pelatihan, penempatan, akses, modal dan pemantauan.

Pendekatan dalam rangka menertibkan PKL di Jakarta Pusat, menurut Dhany, lebih tepat melalui penataan kawasan dibandingkan hanya penertiban.

Baca juga: Jakpus tata kawasan sekaligus tertibkan PKL
 
Lalu, sambil beradaptasi di lokasi sementara, Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) juga memberikan kelonggaran dan mencari tempat yang tidak mengganggu.
 
"Ada lokasi binaan dan lokasi sementara. Jadi penataan kawasan itu pendekatannya, karena kalau pendekatannya penertiban, kita lelah juga, diusir pergi, kita lengah balik lagi. Kalau kita buat sosialisasi penataan maka mereka secara tidak sadar itu akan lebih tertib," kata Dhany.
 
Pemkot Jakpus juga bekerjasama dengan Baznas-Bazis  untuk menata kawasan dalam rangka memajukan perekonomian wilayah.
 
"Kerja sama dengan Baznas-Bazis untuk mengangkat ekonomi masyarakat, kita tata di sana satu kawasan, ketika sudah ditata bagus, mengelola itu kewajiban pedagang membayar itu melalui Baznas, jadi kembali lagi ke zakat," katanya.
 
 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024