Kami berencana untuk memastikan fakta-fakta yang tepat segera setelah Olimpiade berakhir
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Olahraga Korea Selatan angkat bicara dan siap menyelidiki tuduhan tunggal putri An Se Young yang sebelumnya mengatakan bahwa ia diabaikan oleh federasi nasionalnya saat cedera.

“Kami berencana untuk memastikan fakta-fakta yang tepat segera setelah Olimpiade berakhir dan meninjau kebutuhan untuk langkah-langkah perbaikan yang tepat berdasarkan temuan tersebut,” kata Kementerian Olahraga Korea Selatan, dikutip dari AFP, Rabu.

Kementerian juga berencana untuk memeriksa apakah ada area untuk perbaikan dalam manajemen atlet di cabang olahraga lain juga.

Sebelumnya, An mengungkapkan kekesalannya terhadap Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) yang dinilai tidak memberikan dukungan memadai saat ia menderita cedera lulut tahun lalu.

Baca juga: An Se Young tampil dominan dan rebut emas Olimpiade Paris

An mengatakan ia harus bertanding sambil menahan rasa sakit karena cedera tersebut dan bahkan awalnya salah didiagnosis mengenai tingkat keparahannya.

“Saya sangat kecewa dengan (asosiasi) selama cedera saya. Saya benar-benar tidak bisa melupakan momen-momen itu,” kata An.

Ia juga menuduh asosiasi tersebut "mengabaikan" tanggung jawabnya.

Hal itu diungkapkan tak lama setelah An memenangkan medali emas Olimpiade Paris 2024, Senin (5/8). Tunggal putri nomor satu dunia itu bahkan mengatakan bahwa ia telah menantikan untuk menang Olimpiade agar suaranya bisa didengar lebih keras oleh pihak-pihak terkait.

Ia juga mengatakan bahwa ia memiliki pandangan untuk tidak melanjutkan kariernya bersama tim nasional.

Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan An Se Young mengembalikan kok ke arah tunggal putri China Chen Yu Fei dalam babak final Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/6/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.
Baca juga: An Se Young jadikan kekalahan sebagai motivasi untuk maju

“Saya pikir mungkin sulit untuk melanjutkan dengan tim nasional setelah momen ini,” kata An

Dalam wawancara terpisah dengan Kantor Berita Korea Selatan Yonhap, An mengatakan asosiasi telah memutuskan bahwa dia tidak akan berkompetisi dalam ajang-ajang tertentu tanpa memberinya penjelasan apa pun.

Dia lebih lanjut menuduh sistem pelatihan saat ini sudah ketinggalan zaman dan tidak sepenuhnya aman bagi para atlet, mengklaim bahwa sistem tersebut gagal membuat latihan yang aman untuk mencegah dan mengambil tindakan tepat jika terjadi cedera.

“Saya menemukan motivasi saya dalam kemarahan saya saat saya menetapkan tujuan dan mengejar impian saya,” kata An kepada Yonhap.

“Saya ingin suara saya didengar. Dengan kata lain, impian saya adalah (memiliki) 'suara' itu,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: IOC minta maaf kepada Korsel karena salah sebut di pembukaan Olimpiade

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024