"Masalah-masalah mendasar yang harus kita carikan solusinya, bukan sekadar memadamkan api. Harus kita cari solusinya agar setiap tahun tidak begini terus," kata Presiden Yudhoyono di halaman rumah dinas Gubernur Provinsi Riau, Minggu pagi.
Menurut Presiden, aksi memadamkan api tidak akan pernah menyelesaikan penyebab kebakaran lahan yaitu kesengajaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum.
Dalam berbincangan singkat dengan Gubernur Riau Annas Maamun, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi dan Menko Kesra Agung Laksono, Presiden Yudhoyono menyatakan keinginannya mendengar langsung suara warga Riau yang terdampak asap.
""Saya ingin mendengar dari masyarakat lokal apa yang mereka lihat, yang mereka dengar. Mungkin kita akan mendengar yang sungguhnya. Jangan orangnya yang didatangkan, tapi kita datangi," katanya seraya mengungkapkan peluang untuk meninjau Kabupaten Siak yang kabarnya menjadi salah satu kawasan yang cukup terdampak.
Di hari keduanya melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Presiden menerima laporan dari sejumlah pihak terkait dengan pelaksanaan operasi pemadaman api.
Disebutkan bahwa personel gabungan yang terdiri dari berbagai unsur sedang melakukan tugasnya.
Ia meminta agar pembuatan hujan buatan dan modifikasi cuaca dilanjutkan dengan logistik yang dipasok dari Lanud Halim Pedanakusuma, Jakarta.
Presiden Yudhoyono tiba di Bandara Roesmin Nurjadin, Sabtu (15/3) sore, setelah sebelumnya singgah di Batam akibat jarak pandang di Pekanbaru yang buruk.
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014