"Permintaan maaf yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur agama dan adab ketimuran," kata Ari Dwipayana dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Jusuf Kalla: Kinerja Pemerintah masyarakat yang menilai
Menurut Ari, konteks penyampaiannya pun di lakukan Jokowi pada agenda forum Zikir dan Doa Kebangsaan yang dihadiri berbagai tokoh lintas agama dan masyarakat yang digelar untuk menyambut Bulan Kemerdekaan RI.
Meskipun dari berbagai hasil survei menunjukkan tingkat kepercayaan dan juga tingkat kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi masih tetap tinggi, kata Ari, namun Presiden tetap menyadari bahwa sebagai manusia biasa, beliau tidaklah sempurna.
"Sikap semacam ini merupakan manifestasi dari sikap rendah hati dari seorang pemimpin," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga mengatasnamakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memohon maaf di hadapan ribuan undangan pada acara pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI tersebut.
"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Jokowi meminta RAPBN 2025 akomodasi program presiden terpilih
Baca juga: Presiden Jokowi terima Harashta Haifa, Miss Supranational asal Garut
Baca juga: Presiden Jokowi didampingi Prabowo pimpin ratas bahas RAPBN 2025
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024