Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini sedang menyiapkan pendirian sekolah adat Suku Rejang di wilayah itu.

Ketua DPD AMAN Kabupaten Rejang Lebong Khairul Amin, di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan Suku Rejang merupakan salah satu suku tertua di Indonesia yang memiliki banyak seni dan budaya khas serta aksara kaganga.

"Saat ini kita sedang mempersiapkan sekolah adat, ini nantinya akan menjadi wadah untuk menerapkan adat dan budaya Suku Rejang," kata dia.

Baca juga: Kemendikbudristek dukung upaya pelestarian aksara kaganga suku Rejang

Dia menjelaskan, untuk pendirian sekolah adat ini sudah ada dua desa yang disiapkan sebagai lokasinya yakni Desa Seguring, Kecamatan Curup Utara dan Desa Cawang Lama, Kecamatan Selupu Rejang.

Kedua calon lokasi sekolah adat ini, kata dia, merupakan desa lama yang masih banyak menyimpan sejarah masyarakat Rejang zaman dahulu termasuk beberapa prasasti bersejarah.

"Tradisi dan budaya daerah Suku Rejang ini jika tidak kita lestarikan akan hilang, contohnya memasak sambal ujak, atau rebung asam, gulai lemea yang merupakan masakan orang lama yang saat ini banyak anak muda yang tidak tahu cara membuatnya," ujar Khairul.

Baca juga: AMAN bangun sekolah adat di pegunungan Bangga Kabupaten Sigi

Menurut dia, sekolah adat itu nantinya diajar oleh guru-guru yang berpengalaman di bidangnya seperti pengetahuan aksara kaganga, adat dan budaya daerah, serta kesenian daerah.

"Sudah ada pembicaraan dengan Dinas Dikbud Rejang Lebong dan Pemkab Rejang Lebong untuk pendirian sekolah adat ini, kami berharap nantinya ada bantuan pendanaan untuk membayar gaji gurunya," kata dia.

Staf Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Ratna Yunasih yang sedang berada di Rejang Lebong mengatakan, pihaknya siap membantu pendirian sekolah adat di Kabupaten Rejang Lebong sehingga nantinya bisa menjadi wadah pelestarian seni dan budaya daerah.

Baca juga: Dayak Iban Sungai Utik perbatasan membentuk sekolah adat

Menurut Ratna, di tanah air saat ini sudah ada lebih dari 100 sekolah yang terdaftar di Kemendikbudristek, di mana sekolah ini adalah nonformal yang diinisiasi komunitas.

"Intinya sekolah adat ini untuk melestarikan kebudayaan, tarian, aksara, kemudian kuliner, anyaman, dan sebagainya yang semuanya terkait dengan budaya. Sedangkan pesertanya mulai dari anak-anak hingga para orang tua. Mereka akan belajar kebudayaan yang tidak didapatkan di sekolah formal," ujarnya.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024