Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kesiapan Kementerian Pertanian dalam merealisasikan program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka, salah satunya melalui peningkatan produksi berbagai bahan pangan.
"Misalnya, target produksi pangan pada 2025 meliputi padi sebanyak 56,05 juta ton, jagung KA(kadar air 28 persen sebanyak 22,59 juta ton, kedelai 350 ribu ton, ubi jalar 1,57 juta ton, kacang tanah 351 ribu ton dan kacang hijau 166 ribu ton, serta 56 juta ton untuk gabah kering giling, jagung kurang lebih 22 juta ton, kemudian kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, serta kacang hijau," kata Bamsoet, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikannya usai bertemu Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.
Selain memberikan gizi yang dibutuhkan para anak, dia menjelaskan bahwa program makan bergizi akan memberikan banyak manfaat.
Di antaranya, memberikan efek ganda (multiplier effect) yang besar bagi lapangan pekerjaan baru khususnya di sektor pangan, seperti petani, peternakan sapi perah, menggerakkan perekonomian masyarakat desa, dan membawa pengaruh bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
"Makan bergizi tidak berdiri tunggal. Makan bergizi adalah hilir, hulunya adalah ada bawang, ada cabai, ada beras, ada telur, ada ikan, ada ayam. Semuanya diharapkan dapat dipenuhi dalam negeri. Jika seluruh bahannya dipenuhi dari dalam negeri, maka bisa memberikan keuntungan untuk petani," tuturnya.
Dia mengatakan program makan bergizi gratis juga akan membuat program belajar mengajar berjalan efektif, mengingat sebesar 41 persen atau sekitar 18 juta anak di Indonesia pergi sekolah dengan perut kosong.
Selain itu, lanjut dia, program makan bergizi gratis dapat mengatasi kelaparan dan malnutrisi di Indonesia. Dia menuturkan bahwa berdasarkan laporan Global Hunger Index 2023, Indonesia menempati peringkat ke-77 dengan skor 17,6 dari 125 negara di dunia.
"Selain mengatasi kelaparan, program makan bergizi gratis juga bisa mengatasi berbagai permasalahan gizi buruk. Pada tahun 2024 ini diperkirakan sekitar 6,5 persen dari populasi mengalami kekurangan gizi atau undernourished yang melibatkan kurang lebih 17,7 juta orang. Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara," kata dia.
Baca juga: Ketua MPR: Pembangunan desa berperan kurangi kesenjangan pembangunan
Baca juga: Ketua MPR minta pemerintah susun regulasi penggunaan sepeda listrik
Baca juga: Bamsoet: Kajian perubahan ke-5 UUD direkomendasikan ke MPR 2024-2029
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024