Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi meresmikan sekaligus membuka Museum Surabaya yang berada di kompleks Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola pascarenovasi.

"Ini adalah wajah baru dari Museum Surabaya, di sini bercerita tentang terbentuknya Kota Surabaya, mulai dari zaman kerajaan hingga terbentuknya Surabaya. Ada zaman kolonial penjajahan, kemudian proklamasi setelah kemerdekaan sampai dengan saat ini," kata Eri Cahyadi di sela pembukaan Museum Surabaya, Selasa.

Ia mengemukakan, Museum Surabaya mengisahkan sejarah panjang tentang identitas Kota Pahlawan karena dalam museum ini juga memamerkan koleksi moda transportasi hingga seni dan budaya yang ada di Surabaya dengan tujuan untuk membangkitkan dan menjaga nilai-nilai sejarah serta seni budaya yang ada di Kota Surabaya.

"Bahkan, di museum ini juga diceritakan tentang sejarah Soekarno yang lahir dan bersekolah hingga indekos di rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya," tuturnya.

Baca juga: Pemkot Surabaya revitalisasi rumah kelahiran Bung Karno jadi museum

Ia menjelaskan, revitalisasi Museum Surabaya ini juga ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada para seniman yang telah membesarkan nama Kota Surabaya.

"Dengan bangga, diangkat pula kisah musisi Gombloh dan seniman Ludruk Kartolo di museum ini," ucapnya.

Museum Surabaya juga mengenalkan setiap wali kota yang pernah memimpin Surabaya, termasuk kebijakan-kebijakan dan pembangunan strategis yang telah dilakukan. Di samping itu, Museum Surabaya ini juga terintegrasi dengan sejumlah paket-paket wisata.

"Di sini dikenalkan wali kota yang memimpin Surabaya dari masa ke masa. Di museum ini akan belajar tentang kebijakan dan tata kelola kota dari setiap pemimpin di Surabaya," tuturnya.

Eri Cahyadi mengatakan bahwa Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya diminta untuk membuat program edukasi khusus bagi pelajar SD-SMP swasta maupun negeri. Seperti, mengunjungi rumah dan makam WR Soepratman, rumah Bung Karno, hingga makam Dr Soetomo.

Baca juga: Pemkot Surabaya didorong buat museum di Kawasan Religi Ampel

Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk menguatkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, khususnya pada momentum menjelang Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) 2024.

"Dispendik Surabaya memiliki kewajiban untuk mengajak seluruh siswa SD-SMP negeri dan swasta yang ada di lingkup Pemkot Surabaya bergantian menuju ke museum ini dan ke tempat bersejarah di Surabaya. Saya berharap anak-anak bisa mengerti dan tidak melupakan sejarah," katanya.

Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menyusun jadwal kunjungan ke Museum Surabaya maupun ke tempat-tempat bersejarah lainnya bersama Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya.

Sedangkan untuk transportasinya, Dispendik akan berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Salah satunya menggunakan bus sekolah saat libur sekolah.

Baca juga: Pemkot Surabaya gandeng kolektor tambah koleksi di Museum Pendidikan

"Anak-anak SD dan SMP, kita jadwalkan secara bergiliran untuk berkunjung dan mengenal tempat-tempat yang menyimpan sejarah di Surabaya. Dengan demikian, dapat mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024