saat ini masih berupaya keras agar target stunting sebesar 14 persen benar-benar bisa terpenuhiJakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden (Satwapres), Suprayoga Hadi menyebut pentingnya melakukan pencegahan untuk menekan angka stunting pada tahun ini.
Suprayoga mengatakan pemerintah saat ini masih berupaya keras agar target stunting sebesar 14 persen benar-benar bisa terpenuhi.
“Walaupun sekarang kita sudah dalam angka 21,5 persen di 2023. Insyaallah tahun ini kita akan pacu lagi dengan kemarin ada pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting. Saya rasa ini menjadi kunci untuk kita mengejar ketertinggalan ini,” kata Suprayoga dalam diskusi daring yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Selasa.
Suprayoga menjelaskan salah satu cara mencegah terjadinya stunting adalah dengan mengurangi atau menahan penambahan balita.
Apabila penambahan balita di 2024 dapat ditahan, maka Suprayoga menilai langkah itu bisa menurunkan sekitar 4 persen dalam pencegahan stunting.
Selain itu, dia mengatakan peran dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) juga menjadi sangat penting dalam menyukseskan pencegahan stunting.
“Peran TPK ini merupakan yang paling krusial untuk menyelesaikan masalah stunting di Indonesia. Oleh sebab itu, pendampingan untuk keluarga juga penting,” jelas Suprayoga.
Suprayoga juga menambahkan, pemberian ASI eksklusif dan penggunaan KB pasca melahirkan juga menjadi dua intervensi yang prioritas dalam percepatan penurunan angka stunting.
"Oleh karenanya, hal ini benar-benar harus ditingkatkan dan diperluas cakupannya," kata Suprayoga.
Baca juga: Jakpus kampanyekan siswa SD gerakan makan ikan ikhtiar generasi sehat
Baca juga: BRI Insurance salurkan bantuan penanganan stunting di Jakarta Selatan
Baca juga: Jaksel intervensi spesifik dan sensitif untuk atasi stunting
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
