Paris (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark Viktor Axelsen dan tunggal putri Korea Selatan (Korsel) An Se-young masing-masing meraih medali emas di Olimpiade Paris pada Senin (5/8), yang sekaligus menjadi penutup dari kompetisi cabang olahraga tersebut.

Total 15 medali di cabang olahraga ini didistribusikan di antara tujuh negara, dengan China memimpin perolehan medali sebanyak dua emas dan tiga perak.

Axelsen, yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, menang mudah atas Kunlavut Vitidsarn dari Thailand di final dengan skor 21-11, 21-11. Lee Zii Jia dari Malaysia menggondol medali perunggu setelah mengalahkan Lakshya Sen dari India dengan skor 13-21, 21-16, 21-11.

Axelsen, yang berstatus sebagai unggulan kedua, menjadi atlet kedua setelah Lin Dan dari China yang berhasil mempertahankan emas Olimpiade nomor tunggal putra.

Pebulu tangkis Denmark berusia 30 tahun itu mematahkan puasa gelar selama enam bulan pada Mei 2024 dengan menjuarai Malaysia Masters 2024, yang menjadi awal dari kesuksesannya di Olimpiade.

Axelsen tampil gemilang di babak penyisihan, memenangkan seluruh tiga pertandingan untuk maju ke fase gugur. Setelah menerima bye pada fase gugur pertama, dia mengalahkan Loh Kean Yew dari Singapura dan Lakshya Sen dari India sebelum mengalahkan juara dunia saat ini, Vitidsarn, di babak final.
 
   Pada nomor tunggal putri, unggulan teratas asal Korsel An Se-young mengalahkan He Bingjiao dari China dengan skor 21-13, 21-16 untuk meraih medali emas. Gregoria Mariska Tunjung dari Indonesia meraih perunggu setelah Carolina Marin dari Spanyol terpaksa mengundurkan diri karena cedera


"Ini luar biasa, dan saya merasa sangat senang," kata An usai pertandingan. Pebulu tangkis Korsel berusia 22 tahun itu pertama kali menarik perhatian dunia saat menjuarai ajang New Zealand Open 2019.

Karier An yang mengesankan diperkuat dengan 10 gelar perorangan pada 2023, termasuk medali emas di Asian Games Hangzhou. Meskipun mengalami cedera lutut yang didiagnosis setelah Asian Games, dia mempertahankan momentumnya hingga Olimpiade ini.

An sebelumnya mencapai perempat final di Olimpiade Tokyo, kalah dari wakil China Chen Yufei yang kemudian meraih medali emas. Menjelang Olimpiade, An telah meraih tiga gelar juara dan sekali runner-up di sejumlah turnamen terbuka (Open) pada 2024.

Dia digadang-gadang sebagai kandidat kuat untuk meraih medali emas di Paris 2024 dan benar-benar memenuhi ekspektasi tersebut.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024