Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) melakukan pengapalan rute internasional perdana kargo petrokimia jenis soda kaustik dari China untuk industri hilir di Indonesia.

Direktur Gas, Petrochemical, & New Business PIS Arief Sukmar, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan kargo rute internasional tersebut ditujukan untuk mendukung kebutuhan produksi smelter tambang aluminium di Indonesia.

Menurut dia, pengapalan kargo soda kaustik untuk kebutuhan industri hilir di Indonesia, merupakan hasil komitmen kerja sama antara PIS, PT Pertamina Patra Niaga, dan Wanhua Chemical Group, serta didukung Pertamina International Shipping Asia Pacific (PIS AP).

"Sebagai perusahaan yang berkomitmen menjadi salah satu yang terdepan di dunia logistik energi, kargo petrokimia ini merupakan milestone baru dan pembuktian PIS sebagai pemain global dalam menjawab tantangan bisnis. Keberhasilan pengiriman ini kian memperkuat kehadiran Indonesia di peta industri maritim dunia," ujar Arief.

Soda kaustik merupakan salah satu bahan kimia yang dibutuhkan untuk pemurnian aluminium pada smelter grade alumina refinery (SGAR) milik PT Borneo Alumina Indonesia, anak usaha PT Indonesia Asahan Aluminium dan PT Aneka Tambang Tbk.

Borneo Alumina mengoperasikan megaproyek smelter tambang dan merupakan proyek strategis nasional, yang berpotensi menggenjot produksi alumina Indonesia.

Kontrak pengapalan dengan perusahaan tersebut mencapai sebesar 96.000 ton dan merupakan fase awal kerja sama antara seluruh pihak.

Keberhasilan pengapalan rute internasional soda kaustik itu, lanjut Arief, juga menunjukkan Pertamina International Shipping dapat mengoperasikan kapal secara aman dan efisien, selain tentunya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pengapalan ini berkontribusi signifikan terhadap sektor pertambangan dan mineral dalam negeri. Ketersediaan bahan baku mendukung industri terus berkembang dan bersaing di pasar global," imbuhnya.
 
PT Pertamina International Shipping (PIS) melakukan pengapalan rute internasional perdana kargo petrokimia jenis soda kaustik dari China untuk memenuhi kebutuhan produksi smelter tambang aluminium di Indonesia. ANTARA/HO-Humas PIS



Direktur Pemasaran Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya mengungkapkan pihaknya berkomitmen mengembangkan komoditas baru bagi portofolio produk petrochemical dan chemical business perusahaan.

"Kesuksesan program ini tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergi Pertamina Group antara SH Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga dan SH Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping untuk memastikan kelancaran pengiriman produk secara tepat dan aman," sebutnya.

Arief menambahkan PIS dengan segenap awak kapal, armada, dan teknologinya memiliki kapabilitas berskala internasional dalam pengangkutan logistik khususnya komoditas minyak dan gas bumi.

Ke depannya, sebutnya, PIS akan terus melakukan diversifikasi dan pengembangan bisnis di bidang komoditas petrokimia.

Baca juga: Pertamina International Shipping menyatakan siap masuk pasar LNG
Baca juga: Gandeng BGN, PIS bangun dan tambah dua kapal VLGC LPG baru
Baca juga: PIS teken kesepakatan bisnis strategis dengan raksasa kapal Jepang NYK

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024