Banda Aceh (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh memberi dukungan penuh terhadap pengembangan produk kosmetik dari bahan baku nilam Aceh melalui pendampingan pengurusan izin edar agar produk mampu bersaing di tingkat global.

Kepala BPOM Aceh Yudi Noviandi, Selasa, mengatakan dukungan yang berikan BPOM berupa pendampingan kepada pelaku usaha minyak nilam Aceh agar dapat membuat produk-produk kosmetik yang memenuhi standar Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB).

“Serta memperoleh izin edar produk sehingga mampu bersaing di pasar nasional dan internasional,” kata Yudi dalam keterangan di Banda Aceh.

Hal itu disampaikan Yudi saat mengisi materi pendampingan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) pengolahan nilam Kabupaten Aceh Besar. Acara ini diikuti sebanyak 15 pelaku usaha dan fasilitator pendampingan pengolahan nilam.

Acara ini juga sebagai salah satu bentuk dukungan program Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Pangan.

Nilam merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomi tinggi, banyak dimanfaatkan dalam industri kosmetik, parfum, sabun, dan berbagai industri lainnya.

Dan wilayah Aceh, merupakan salah satu sentra penghasil minyak nilam, selain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan beberapa daerah di Jawa.

Minyak nilam Aceh, dengan karakteristik uniknya, telah diekspor hingga ke Grasse, Perancis, yang merupakan Kota Kembar Banda Aceh sejak tahun 2020.

Namun saat ini, menurut Yudi, belum banyak produsen di Indonesia yang mampu menghasilkan berbagai produk turunan dari minyak atsiri.

Oleh karena itu BPOM di Aceh hadir untuk mendukung pengembangan dan produk turunan minyak nilam guna menambah nilai produk, ujarnya.

Ke depan, diharapkan jumlah pelaku usaha minyak nilam Aceh dapat bertambah. Tentu tidak hanya mampu memproduksi minyak nilam secara mandiri, tetapi juga mampu menghasilkan produk turunannya, sehingga produk tersebut memiliki nilai lebih tinggi.

“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas UMKM di Aceh,” ujarnya.

Baca juga: Kemenkop UKM siapkan pembangunan pabrik nilam skala menengah di Aceh
Baca juga: Sabang mulai budi daya tanaman nilam untuk tingkatkan ekonomi petani
Baca juga: ARC USK Banda Aceh targetkan 20 ton minyak nilam untuk ekspor 2024

 

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024