Dalam kompetisi panjang yang akan dimulai 9 Agustus 2024 hingga 25 Mei 2025 tentu membutuhkan nafas panjang agar upaya yang dilakukan di awal musim mampu menjaga tim promosi tetap bertahan di kompetisi ini.
Konsistensi menjadi kata yang harus mereka miliki agar setiap laga yang dijalani mampu mendulang poin untuk mengamankan posisi jauh dari zona degradasi bahkan menorehkan prestasi di musim ini. Hal itu tentu bukan perkara mudah karena tidak sedikit tim yang berganti pelatih karena hasil yang dicapai tak sesuai dengan kenyataan.
Manajemen atau suporter yang kurang puas dengan hasil yang dicapai tim bisa saja menjungkalkan pelatih dari kursinya sebagai nakhoda tim, bahkan bisa terjadi sebelum jeda kompetisi. Kompetisi yang panjang juga membuat pemain menjadi rentan cedera karena rapatnya jadwal serta jarak perjalanan yang jauh harus ditempuh dari satu kota ke kota lain membutuhkan stamina yang tinggi.
Tim dari Padang misalnya bisa berlaga menembus perjalanan udara yang panjang dan melelahkan untuk bertandang ke Papua jika PSBS memilih stadion di Jayapura sebagai home base mereka.
Begitu juga sebaliknya jika Stadion Haji Agus Salim di Kota Padang dapat menghelat pertandingan maka ini akan membuat tim PSBS harus melalui jalan panjang bertandang ke Ranah Minang.
Kemudian kekompakan tim menjadi kunci tersendiri agar tim mampu mengeluarkan potensi terbaik yang mereka miliki dan berbagai faktor bisa menjadi perekat dan juga tak sedikit keharmonisan antar pemain dalam satu tim rusak saat kompetisi bergulir.
Besar harapan tiga tim ini mampu berbicara banyak di kompetisi musim ini, bukan hanya numpang lewat.
Main di Liga 1 dan terjerembab langsung ke Liga 2 tentu buka ide yang bagus. Seluruh tim tentu sudah mempersiapkan diri menyongsong kompetisi untuk menjadi yang terbaik dan menghindarkan diri dari zona terlarang yang membawa mereka ke kasta yang lebih rendah.
Hanya tim yang paling mampu konsisten mendulang poin sempurnalah di setiap laga yang akan keluar sebagai juara Liga 1 di ujung kompetisi nantinya.
Hanya waktu yang dapat menjawab nasib tiga tim ini hingga laga terakhir mereka mainkan. Terjerembab, bertahan atau malah jadi kampiun dengan mengulang cerita negeri dongeng yang pernah ditorehkan Persik Kediri dan Persebaya.
Baca juga: Erick Thohir: Tim promosi dari luar Pulau Jawa menambah semarak Liga 1
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024