Kalau masih ada kekerasan, kami akan berpikir ulang untuk melakukan kampanye-kampanye di Aceh

Medan (ANTARA News) - Partai NasDem mengancam akan melakukan boikot kampanye di Aceh bila aparat kepolisian tidak bisa memberikan jaminan keamanan dan ketertiban jalannya kampanye seiring adanya kasus penganiayaan terhadap caleg NasDem di Aceh.

"Kalau masih ada kekerasan, kami akan berpikir ulang untuk melakukan kampanye-kampanye di Aceh. Dengan kata lain memboikot kampanye di Aceh," kata Sekjen DPP Partai NasDem, Patrice Rio Capella, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu.

Kasus kekerasan kembali terjadi di Aceh untuk kesekian kaliya. Caleg DPR Aceh Partai NasDem Dapil 7 Langsa-Aceh Tamiang, Muslim dianiayi sehingga menyebabkan korban tidak sadarkan diri serta harus mendapatkan perawatan intensif.

Tidak hanya itu, potensi kekerasan dan gangguan keamanan pemilu di Aceh juga sudah terlihat sebelumnya, mulai dari penembakan posko pemenangan hingga penembakan terhadap caleg.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar aparat keamanan benar-benar menjalankan tugasnya, khususnya dalam pelaksanaan kampanye terbuka, yang mulai dilaksanakan pada Minggu (16/3), yang diperkirakan akan terjadi konsentrasi massa yang sangat besar.

"Jika aparat keamanan tidak sigap untuk melakukan antisipasi, memungkinkan terjadinya gesekan dan tindak kekerasan yang mencoreng pelaksanaan kampanye. Kalau kasus ini terjadi lagi kami akan boikot," kata Rio.

Oleh karena itu, kata dia, pihak kepolisian harus dapat memberikan jaminan keamanan atas aktivitas politik di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Aceh.

"Aparat kepolisian harus mengambil tindakan yang tegas terhadap pelaku kekerasan politik di Aceh, menangkap dan hukum pelakunya," harap Rio.

Ia menambahkan, bila aparat Kepolisian mengulur-ulur waktu penuntasan kekerasan politik di Aceh, justru akan semakin membuka ruang terulangnya kejadian serupa, yang tidak hanya menimpa caleg NasDem, tetapi bisa terjadi pada caleg parpol lain.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014