kebanyakan dari preman yang diamankan tersebut berpura-pura mengatur lalu lintas atau parkir liar dengan meminta sejumlah uang dari para pengemudi kendaraan
Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Utara menangkap 28 orang yang diduga sebagai preman yang kerap meresahkan warga di daerah tersebut

"28 orang preman diamankan  anggota Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Utara sebagai langkah tegas kepolisian dalam memberantas pengganggu warga," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan penindakan terhadap para preman ini berawal dari keresahan warga yang segera ditindaklanjuti  petugas dengan mengamankan para preman yang terbukti mengganggu ketertiban dan keamanan.

Menurut dia kebanyakan dari preman yang diamankan tersebut berpura-pura mengatur lalu lintas atau parkir liar dengan meminta sejumlah uang dari para pengemudi kendaraan.

“Modus pelaku ini dengan mengatur lalu lintas dengan meminta imbalan dari pengguna jalan,” kata dia

Dari tangan para preman, anggota turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu.

“Uang tunai itu dari hasil memetik dari para sopir baik angkutan umum maupun pribadi,” kata dia.

Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Utara Kompol Bayu mengatakan puluhan preman tersebar di wilayah yang ramai atau padat lalu lintas.

“Mereka berada di putaran arah yang juga dapat menimbulkan persoalan baru yakni kemacetan,” kata dia.

Ia menyebutkan titik yang menjadi sasaran preman ini meliputi jalur di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Jalan Tanah Merdeka Cilincing, Jalan Cacing, Jalan Simpang 5 Semper, Jalan Raya Plumpang, dan Jalan Tipar Cakung.

“Wilayah yang dianggap padat jadi target mereka,” tegasnya.

Ia mengatakan 28 orang preman tersebut telah diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta untuk diberikan pembinaan dan pembekalan agar tidak turun ke jalan.

“Setelah didata kesemuanya kami serahkan ke Dinas Sosial,” kata dia.

Sebelumnya Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) menggelar apel besar di Terminal Bus Tanjung Priok untuk membasmi aksi premanisme sehingga tidak terjadi lagi bentuk aksi tindak pidana di terminal tersebut.

"Intinya pada pagi hari ini, kami bersinergi untuk mengambil tindakan terhadap bentuk-bentuk premanisme atau kejahatan yang ada di terminal ini," kata Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Wahyudi di Jakarta, Jumat (26/7).

Ia mengatakan jika masih menemukan aksi premanisme dan bentuk aksi lainnya akan diproses secara tegas dan melalui prosedur yang jelas.

Kepala Terminal Bus Tanjung Priok Muzofar Surya Alam mengaku terminal ini identik sekali dengan masalah kriminal dan pihaknya bebenah diri, sedikit demi sedikit bekerja sama dengan jajaran Kepolisian

Menurut dia keterbatasan jumlah anggota menjadi penyebab sulit menangkap pelaku aksi kejahatan

"Kalau menangkap justru  berbahaya buat kita. Pernah anggota saya ikut menangkap malah dia jadi korban kena tebas," kata dia.
Baca juga: Koramil 03/Tanjung Priok gandeng mantan preman jadi petani perkotaan
Baca juga: Polisi ringkus 10 preman pelaku pungli di Pasar Tasik Tanah Abang
Baca juga: Polda Metro tangkap tiga penagih utang dan tujuh preman

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024