Berubah serius

Namun pelan tapi pasti dia kembali melirik senam. Awalnya hanya mengunjungi gimnasium milik ibundanya, demi sekadar bertemu teman dan bersenda gurau dengan mereka.

Tetapi setelah itu Biles menjadi serius, walau tak ada yang tahu tujuannya, termasuk ibundanya, yang berperan besar dalam pemulihan mentalnya.

Dia akhirnya benar-benar kembali menekuni senam dengan berkompetisi pada 2023.

Ajaib, dia masih tetap hebat, dan mendominasi arena, sampai kemudian memenuhi panggilan negaranya untuk memperkuat lagi tim senam dalam Olimpiade Paris.

Berusia 27 tahun, dia menjadi pesenam putri tertua dalam kurun 72 tahun terakhir yang menjuarai nomor semua alat, setelah mengungguli seteru abadi Rebeca Andrade dari Brazil. Dia juga meraih emas bersama rekan-rekannya dalam nomor semua alat beregu.

Dia melanjutkan sukses itu dengan menjuarai nomor kuda lompat setelah memamerkan gerakan melompat dengan tingkat kesulitan tinggi yang dikenal dengan "Biles II", demi memastikan medali emas kuda lompat pertamanya dalam Olimpiade.
Pesenam Amerika Serikat Simone Biles berpose dengan medali emas setelah menjuarai nomor semua alat putri Olimpiade Paris 2024 di Bercy Arena, Paris, Prancis (1/8/2024). ANTARA/AFP/Loic Venance/aa.
Tetapi pada akhir kompetisi senam Olimpiade Paris 2024 pada Senin 5 Agustus kemarin, Biles gagal mendapatkan medali emas, setelah tanpa medali dalam balok keseimbangan. Dia meraih medali perak dari nomor senam lantai.

Total, dia mendapatkan tiga medali emas dan satu medali perunggu dari Paris 2024. Dia pun meninggalkan Paris bersama rekor medali yang membuat siapa pun tercengang. Empat medali dari Paris itu telah membuatnya mengoleksi total 41 medali kejuaraan dunia dan Olimpiade, yang 30 keping di antaranya medali emas.

Dari tiga Olimpiade yang dia ikuti sejauh ini, Biles total mendapatkan 11 medali yang di antaranya tujuh medali emas.

Jumlah itu sama dengan yang diraih legenda senam Cekoslovakia, Vera Casklacska, yang juga di antaranya tujuh emas, dari Olimpiade 1960, 1964 dan 1968.

Dia memang belum bisa melampaui pencapaian Larisa Latynina dari Uni Soviet yang mengumpulkan 18 medali yang 9 di antaranya medali perak dari Olimpiade 1956, 1960 dan 1964. Tetapi total 41 medali yang 30 di antaranya emas dari tiga Olimpiade dan berbagai kejuaraan dunia, membuatnya tak bisa disaingi siapa pun.

Baca juga: Simone Biles jadi "Athlete of the Year" versi majalah Time 2021
Baca juga: Ratu senam Simone Biles pimpin AS raih emas beregu


Selanjutnya: "Twisties"

Copyright © ANTARA 2024