ASDP telah berhasil membuktikan telah menjadi perusahaan pelayaran penyeberangan terbesar di dunia yang mengoperasikan 225 kapal laik laut, melayani lebih dari 314 rute penyeberangan di seluruh Tanah Air
Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan 225 kapal feri untuk menjaga ketahanan maritim dan ekonomi nasional, dan memastikan transportasi laut yang aman dan efisien guna mendukung distribusi barang serta meningkatkan konektivitas antar pulau di seluruh Indonesia.
"ASDP telah berhasil membuktikan telah menjadi perusahaan pelayaran penyeberangan terbesar di dunia yang mengoperasikan 225 kapal laik laut, melayani lebih dari 314 rute penyeberangan di seluruh Tanah Air," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dengan memiliki armada tersebut, ASDP telah mampu mewujudkan slogan "We Bridge The Nation" atau menjadi jembatan nusantara yang menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Rote.
"Semangat ketahanan ekonomi maritim nasional senantiasa kita usung agar masyarakat bisa memperoleh layanan prima dari ASDP. Kami sebagai BUMN ingin terus memastikan negara hadir sebagai pelayan utama penyeberangan di seluruh penjuru Tanah Air,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sebanyak 70 persen layanan penyeberangan adalah rute perintis yang memperkuat layanan konektivitas hingga wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar, Sedangkan 30 persen rute sisanya merupakan komersial yang menopang lintasan perintis agar tetap berjalan dengan baik.
Shelvy menegaskan, ASDP tetap berkomitmen menghadirkan layanan penyeberangan prima demi memastikan terpenuhinya kepentingan umum melalui angkutan feri.
"Kami terus meningkatkan pelayanan dengan menambah kapal agar ASDP selalu mampu menjadi yang terdepan dalam melayani masyarakat,” kata Shelvy.
Ia mengungkapkan, kinerja semester I 2024, ASDP mencatatkan pencapaian signifikan dengan melayani 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan, berkat implementasi digitalisasi di 37 pelabuhan seluruh Indonesia yang mempermudah akses dan transaksi layanan penyeberangan.
Digitalisasi berdampak positif pada efisiensi bisnis ASDP. Dengan meningkatnya produksi pengguna jasa, ASDP mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,560 triliun pada semester I-2024, meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba yang dibukukan juga mencapai Rp356 miliar, menunjukkan efektivitas dari berbagai inovasi digital yang diterapkan.
“Sejak 2014, ASDP sudah merencanakan penambahan kapal sesuai dengan perkiraan lonjakan jumlah penumpang dan barang. Rencana ini tertuang dalam RJPP yg juga sudah disetujui oleh Kementerian BUMN, menjadikan kami terus mampu melayani masyarakat dengan layanan terbaik," ungkapnya.
Sesuai dengan data laporan keuangan 10 tahun terakhir, tambah Shelvy, pendapatan dan laba bersih mengalami lonjakan lebih dari dua kali. Pendapatan ASDP melonjak 188 persen dari Rp1,71 triliun pada akhir 2013 menjadi Rp4,93 triliun per Desember 2023.
Adapun laba bersih meroket 317 persen dari Rp151 miliar pada akhir 2013 menjadi Rp630 miliar per Desember 2023.
"ASDP berhasil meningkatkan kinerja keuangan yang bagus disertai kesuksesan menggenjot profit margin selama 10 tahun terakhir," papar Shelvy.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa ASDP komitmen hadir memberikan layanan di seluruh penjuru Tanah Air dengan semangat ketahanan maritim dan ekonomi nasional.
Optimalisasi layanan hingga pelosok Tanah Air terus dilakukan dengan melakukan penambahan armada dan peningkatan layanan di pelabuhan.
"ASDP yang dulunya berbentuk perum mulai bertransformasi menjadi perusahaan dengan standar internasional pada 2004 dengan mengubah status menjadi perusahaan BUMN," ujarnya.
Dalam kurun waktu 10 tahun (2004 - 2013) sejak berubah status menjadi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), lanjut Shelvy, terjadi peningkatan traffic pengguna jasa penyeberangan hingga dua kali lipat.
Tingginya potensi bisnis penyeberangan menjadi salah satu pendorong manajemen untuk memasukkan rencana penambahan armada ke dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dalam menopang pengembangan lintasan penyeberangan yang menghubungkan Nusantara.
"Pengelolaan layanan angkutan penyeberangan oleh BUMN, sebagai bukti hadirnya Negara dalam pemenuhan layanan kepentingan umum," kata Shelvy.
Baca juga: ASDP siapkan jalur alternatif penyeberangan dukung mobilisasi ke IKN
Baca juga: ASDP: Digitalisasi pembelian tiket capai 2,38 juta pengguna aktif
Baca juga: ASDP: 70 persen layanan penyeberangan rute perintis 3T
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024