"Kami berharap bisa diungkap sebab kematiannya untuk memastikan penanganan lebih lanjut," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) setempat telah melakukan penjangkauan terhadap keluarga korban.
Baca juga: Kemensos gelar rakor di Sumbar, upaya lindungi anak dari kekerasan
Sebelumnya, WD (10), seorang murid kelas 3 sekolah dasar di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meninggal dunia di sekolahnya pada Kamis (1/8).
WD dilaporkan pingsan saat jam istirahat sekolah, kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban mengembuskan napas terakhir.
Korban selama ini tinggal bersama nenek dan dua kakaknya lantaran ayahnya telah meninggal dunia karena sakit, sedangkan ibunya bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran.
Baca juga: KPAI: Oknum guru pelaku kekerasan anak di Malang harus disanksi
Baca juga: Dinas PPPA Sumsel berikan penghargaan kecamatan penuhi hak anak
Baca juga: KemenPPPA: Kapasitas SDM tempat penitipan anak harus memadai
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024