dibandingkan dengan situasi yang sedang kita hadapi dan banyak negara mengalami kesulitan, pertumbuhan di 5,1 persen hingga 5,2 persen itu prestasi luar biasa
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyebutkan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan prestasi yang baik.

Pada triwulan II-2024, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen. Kementerian Keuangan menargetkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 berada pada rentang 5,0 persen hingga 5,2 persen.

“Sejauh ini, stabilitas perekonomian kita cukup mengarahkan ke sekitar 5,2 persen. Dan itu dibandingkan dengan situasi yang sedang kita hadapi dan banyak negara mengalami kesulitan, pertumbuhan di 5,1 persen hingga 5,2 persen itu prestasi luar biasa,” kata Febrio saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, bila kinerja perekonomian bisa dijaga dengan baik hingga akhir tahun, akan menjadi modal yang baik untuk perekonomian nasional ke depan.

“Kalau bisa dipertahankan, ini tentu akan menjadi modal yang baik buat kita ke depannya,” ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,05 persen pada triwulan II-2024 menjaga optimisme target kinerja perekonomian nasional.

“Di tengah berbagai tantangan kondisi global, hasil ini menjaga optimisme target-target kinerja perekonomian nasional,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (5/8).

Pertumbuhan ekonomi triwulan II ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Komponen konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 54,53 persen, tumbuh kuat 4,93 persen dan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu 2,62 persen.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2024 utamanya didorong oleh perayaan hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Waisak, Kenaikan Isa Al Masih, serta Idul Adha.

Sementara investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh menguat sebesar 4,43 persen, berkontribusi sebesar 1,32 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sektor ekspor dan impor juga mengalami pertumbuhan tinggi, masing-masing sebesar 8,28 persen dan 8,57 persen. Peningkatan ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor migas dan nonmigas, sedangkan peningkatan impor didorong oleh kenaikan impor bahan baku dan penolong.

Baca juga: Celios: Tantangan ekonomi RI akan terlihat pada triwulan III-2024
Baca juga: Aktivitas IKN pacu ekonomi Kaltim tumbuh 5,85 persen
Baca juga: Menkeu: Ekonomi 5,05 persen menjaga optimisme target kinerja nasional


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024