Pemeriksaan kesehatan tidak hanya dilihat dari penyakit, melainkan juga melakukan pemeriksaan secara utuh melalui kelompok umur dan lingkungan pasienJakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI memilih Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan sebagai percontohan Integrasi Layanan Primer (ILP) di bidang kesehatan bagi puskesmas yang ada di wilayah tersebut.
"Saya titip kepada Kepala Puskesmas agar bisa menjadi konsep percontohan bagi puskesmas lainnya," kata Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat meresmikan Puskesmas Tebet di Jakarta Selatan, Selasa.
Puskesmas yang menjadi ILP bertujuan untuk menghubungkan beragam siklus kehidupan mulai dari bayi, anak, dewasa, hingga lanjut usia (lansia).
Pemeriksaan kesehatan tidak hanya dilihat dari penyakit, melainkan juga melakukan pemeriksaan secara utuh melalui kelompok umur dan lingkungan pasien.
Diharapkan masyarakat setiap kalangan usia merasakan kemudahan dalam mengakses pelayanan kesehatan sehingga bisa mendapatkan layanan terbaik.
Terlebih, sejauh ini tercatat sekitar 40-50 persen masyarakat berdomisili di luar Jakarta yang memilih berobat ke rumah sakit di sini.
Maka dari itu, dengan adanya puskesmas terintegrasi ini diharapkan bisa memacu masyarakat kota aglomerasi Jakarta sehingga bisa tercipta pelayanan kesehatan yang prima di wilayahnya.
"Harapan kami nanti bisa memberikan bimbingan kepada teman-teman kami di kota-kota aglomerasi sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke Jakarta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Sementara, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menambahkan dalam puskesmas integrasi berfokus untuk tindakan promotif dan preventif agar masyarakat tetap terjaga kesehatannya.
"Selama ini terlalu banyak waktu dan uang yang kita habiskan hanya untuk mengurusi orang sakit, padahal yang benar kita harus menjaga agar orang tetap sehat," ujar Budi.
Sebanyak 44 puskesmas yang tersebar di enam wilayah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan integrasi pelayanan kesehatan primer.
Kementerian Kesehatan merevitalisasi layanan primer yang diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan tiga fokus utama.
Tiga fokus utama itu meliputi siklus kehidupan sebagai fokus pelayanan kesehatan, memperkuat promosi dan pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi hingga tingkat desa/kelurahan dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS).
Baca juga: DKI siagakan psikolog di 25 Puskesmas untuk tangani pasien depresi
Baca juga: Warga berharap Puskesmas di Jaksel perbanyak lokasi imunisasi polio
Baca juga: Pemkot Jaktim miliki Kawasan Terintegrasi Ramah Anak di Kramat Jati
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024