Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa ditutup menguat karena kekhawatiran pasar jika Amerika Serikat (AS) akan jatuh dalam resesi.
Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah menanjak 24 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.165 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.189 per dolar AS.
"Kinerja mata uang rupiah terdorong menguat imbas lemahnya kinerja mata uang dolar AS pasca munculnya kekhawatiran bahwa AS akan jatuh ke dalam resesi kembali terjadi menyusul lemahnya data ekonomi terbaru," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Selasa.
Amerika Serikat kini menghadapi ancaman resesi yang semakin menguat, dengan kekhawatiran pasar mengenai potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve (Fed) yang mungkin akan memperburuk kondisi ekonomi.
Sentimen pasar saat ini mencerminkan ketidakpastian mengenai apakah kebijakan Fed yang lebih longgar akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa memicu kondisi "hard landing" yang parah.
Hard landing merujuk pada penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi yang sering kali diikuti oleh resesi mendalam dan berkepanjangan, sebuah skenario yang saat ini menjadi kekhawatiran utama di kalangan pelaku pasar.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa tergelincir ke level Rp16.183 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.154 per dolar AS.
Baca juga: Pegadaian sebut harga emas bisa tembus Rp1,5 juta per gram tahun ini
Baca juga: Harga emas Antam Selasa turun jadi Rp1,413 juta per gram
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024