Ramallah (ANTARA) - China telah memainkan "peran yang sangat penting" dalam upaya perdamaian dan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Jalur Gaza, seperti diungkapkan seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada China atas dukungannya yang kuat kepada UNRWA dan sektor kemanusiaan di Timur Tengah," kata Antonia Marie De Meo, Wakil Komisaris Jenderal untuk Dukungan Operasional Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Xinhua di Ramallah.
Pada pekan lalu, China mendonasikan 3 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.154) kepada UNRWA untuk mendukung upaya kemanusiaan darurat di Gaza.
De Meo mengatakan bahwa donasi baru China akan memberikan dukungan finansial kepada UNRWA, dan akan disalurkan kepada masyarakat Gaza.
"Dana tersebut akan diberikan kepada para staf dan sektor kesehatan agar dapat menyediakan obat-obatan dan bantuan yang menyelamatkan jiwa bagi masyarakat Gaza. Jadi, dukungan keuangan dari China sangat penting," ujarnya.
Dengan pecahnya perang di Gaza pada Oktober tahun lalu, sekitar 154 fasilitas UNRWA termasuk sekolah, pusat pelatihan, gudang, dan pusat kesehatan diubah menjadi tempat penampungan darurat bagi para pengungsi, menurut UNRWA dalam siaran persnya pada Agustus.
Ribuan staf UNRWA, yang telah mengungsi beberapa kali dan lebih dari 200 orang di antaranya telah tewas, terus memberikan layanan penting di pusat-pusat kesehatan lembaga tersebut yang tetap beroperasi, tambah UNRWA.
Selain dukungan finansial, dukungan politik dari China juga sangat penting, tambah De Meo.
"China telah secara konsisten menyerukan gencatan senjata, dan ini sangat penting. China juga telah mendukung lembaga tersebut, serta telah mencatat adanya fakta bahwa telah terjadi misinformasi dan disinformasi terhadap lembaga itu, yang sangat kami hargai, karena lembaga tersebut sudah cukup lama dikecam dan diserang," ujarnya.
Pada akhir Juli, Fu Cong, perwakilan tetap China untuk PBB, mengatakan dalam pernyataannya pada pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Timur Tengah bahwa UNRWA merupakan tumpuan bantuan kemanusiaan di Gaza.
China dengan tegas menentang upaya-upaya untuk menyerang dan mendiskreditkan UNRWA serta menghambat pelaksanaan mandat UNRWA, kata perwakilan tetap itu.
Dalam wawancara tersebut, De Meo mengatakan kepada Xinhua bahwa dia ingin memberikan pujian kepada China atas perannya dalam Deklarasi Beijing dan keberhasilannya untuk menyatukan faksi-faksi Palestina guna membahas potensi gencatan senjata.
Atas undangan pihak China, perwakilan tingkat tinggi dari 14 faksi Palestina mengadakan dialog rekonsiliasi di Beijing pada 21-23 Juli dan menandatangani Deklarasi Beijing tentang Mengakhiri Perpecahan dan Memperkuat Persatuan Nasional Palestina, yang oleh banyak pihak dianggap akan menciptakan harapan yang sangat berharga bagi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah
"Bagian dari peran kepemimpinan politik China dalam menyerukan gencatan senjata dan benar-benar mewujudkannya dengan menjadi tuan rumah Deklarasi Beijing" ini sangatlah penting, ujar De Meo.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024