Tim SAR gabungan beserta masyarakat setempat masih melakukan pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan proses pencarian korban banjir bandang yang hilang di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah masih berlangsung meski keadaan cuaca yang buruk serta sulitnya akses jalan menuju lokasi bencana.

"Tim SAR gabungan beserta masyarakat setempat masih melakukan pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan data yang diterima masih ada satu orang warga Dogiyai yang dilaporkan hilang sejak Jumat (2/8) malam.

Baca juga: 4 tewas, 23 hilang akibat banjir bandang di China barat daya

Dalam proses yang berlangsung saat ini, tim Pusdalops BNPB menerima laporan bahwa lokasi bencana yang merupakan lembah perbukitan terjal dan ditambah hujan yang masih terus mengguyur menjadi tantangan tersendiri bagi tim petugas gabungan melaksanakan pencarian korban.

Berkat kekompakan tim petugas gabungan terdiri atas BPBD, TNI, Polri dan masyarakat setempat menjawab tantangan tersebut, kata dia, setidaknya sampai dengan Senin (5/8) malam ada sebanyak lima orang korban berhasil dievakuasi. Empat korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu selamat dengan luka ringan.

Para korban merupakan warga Kampung Bukapa dan Kampung Putapa di Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai yang dilanda bencana banjir bandang pada Jumat (5/8) malam itu.

Selain itu, tim petugas gabungan di bawah asesmen BNPB dan pemerintah daerah masih menginventarisir dampak kerusakan yang ditimbulkan. Sementara ini satu unit gedung fasilitas pendidikan di Kecamatan Kamu, Dogiyai tercatat mengalami kerusakan akibat diterjang banjir bandang.

Baca juga: Fasilitas umum dan pemukiman di Talumolo diterjang banjir bandang
Baca juga: BNPB beri bantuan Rp200 juta untuk penanganan banjir Parigi Moutong 

 

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024