Johannesburg (ANTARA) - Amerika Serikat pada Senin (5/8) mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan penarikan pasukan dan aset dari pangkalan militer terakhir di Niger. “Departemen Pertahanan AS dan Kementerian Pertahanan Nasional Republik Niger mengumumkan bahwa penarikan pasukan dan aset AS dari Pangkalan Udara 201 di Agadez telah selesai,” kata Dephan AS melalui pernyataan.

Amerika Serikat mengatakan upaya mereka untuk menarik diri dari negara Afrika Barat itu, yang dikuasai oleh junta militer, dimulai pada 19 Mei.

Proses itu, kata AS, akan terus berlangsung antara angkatan bersenjata AS dan Niger selama beberapa pekan mendatang guna memastikan bahwa penarikan penuh telah diselesaikan sesuai rencana.

Pentagon --markas Dephan AS-- mengatakan Pangkalan Udara Niger 201, yang terletak dekat Kota Agadez di Niger tengah, ditingkatkan oleh AS untuk mendukung kerja sama pertahanan yang lebih baik dengan militer Niger  menyangkut kontra terorisme regional.

"Selama dasawarsa terakhir, pasukan AS telah melatih pasukan Niger dan mendukung misi kontra terorisme yang dipimpin mitra untuk melawan ISIS dan Al Qaida di wilayah tersebut," kata Pentagon.

Otoritas militer di Niger sudah lebih dari setahun lalu meminta AS untuk meninggalkan negara tersebut, setelah ada keretakan hubungan menyusul terjadinya kudeta.

AS mengatakan kerja sama dan komunikasi yang efektif dengan Angkatan Bersenjata Niger memastikan bahwa penutupan penarikan pasukan sudah dilakukan lebih cepat dari jadwal dan tanpa kesulitan yang berarti.

Kedua belah pihak juga mengakui "pengorbanan yang dilakukan oleh pasukan kedua negara," menurut pernyataan itu.


Sumber: Anadolu 

Baca juga: Junta Niger batalkan kerjasama militer dengan Amerika Serikat

Baca juga: Amerika bangun pangkalan pesawat tanpa awak di Niger

 

Buntut kudeta, staf Kedubes Prancis diminta tinggalkan Niger

 

Penerjemah: Primayanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024