Melalui kejuaraan atletik tingkat SMP kami dapat menyaring atlet Papua untuk dibina menjadi atlet berkualitas, sehingga itu menjadi aset pemerintah di bidang olahraga
Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua, menyebut kejuaraan atletik tingkat SMP untuk menjaring atlet potensial pada cabang atletik khusus Orang Asli Papua (OAP) untuk dilatih dan dikembangkan.

"Melalui kejuaraan atletik tingkat SMP kami dapat menyaring atlet Papua untuk dibina menjadi atlet berkualitas, sehingga itu menjadi aset pemerintah di bidang olahraga," kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Jayapura Evert Merauje di Jayapura, Selasa.

Menurut Merauje, pihaknya berharap ke depan kejuaraan atletik maupun cabang olahraga yang lain terus dilaksanakan. Dengan demikian banyak atlet yang profesional dari Kota Jayapura.

"Kami ingin atlet Papua yang terjaring dalam ajang ini dapat terus dibina untuk dipersiapkan mengikuti ajang nasional maupun internasional," ujarnya.

Baca juga: Atlet binaan Papua Athletic Center ukir prestasi di Thailand Open 2024

Kejuaraan atletik nomor lari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter, yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura tersebut diikuti oleh 112 pelajar SMP se-Kota Jayapura dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI yang berlangsung di Lapangan Mahacandra Universitas Cenderawasih, Selasa.

Kepala Seksi Bina Olahraga Usia Dini Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura Nicky Ilolu mengatakan Papua merupakan gudang atlet berprestasi, salah satunya ialah cabang olahraga atletik.

Dia menambahkan pihaknya akan melakukan kegiatan secara berkelanjutan karena atletik menjadi salah satu olahraga yang dapat mengharumkan nama Papua di kancah nasional.

"Saat ini prestasi atlet atletik Papua tidak mentereng di level nasional, sehingga perlu adanya kejuaraan yang berkelanjutan mulai dari usia dini," katanya.

Baca juga: Atlet Papua raih medali perak di Kejuaraan Atletik Filipina
Baca juga: PASI gandeng YCPM jamin kesehatan atlet pelatnas desentralisasi Mimika

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024