Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan mendukung penuh terhadap penyelesaian insiden pembunuhan terhadap pilot Helikopter asal Selandia Baru diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kpada Senin (5/8) di Mimika, Papua Tengah.
 

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus memantau situasi dan memberikan dukungan penuh untuk penyelesaian insiden ini," kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Mokhammad Khusnu dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Meski begitu Khusnu tidak menjelaskan lebih rinci bentuk dukungan yang diberikan, namun dia menegaskan bahwa akan terus memantau situasi atas insiden tersebut.


"Dan akan terus berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke dan pihak keamanan TNI dan Polisi untuk mendapatkan informasi terbaru," ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan awal kejadian insiden penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Helikopter dengan registrasi PK-IWN tipe MD 500 D milik Intan Angkasa Air Services di Airstrip Alama, Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah pada pukul 10.17 LT (local time), Senin, 5 Agustus 2024.

Helikopter terbang dari Timika menuju Airstrip Alama dengan jumlah penumpang atau Person on board (POB) tujuh orang yakni Pilot Capt. Glen Malcolm Conning dari Selandia Baru, kemudian empat penumpang dewasa, dan dua anak-anak.

"Tadi pagi tanggal 6 Agustus 2024, sebanyak enam Helikopter TNI AD dan Polisi telah melakukan evakuasi, dan ditemukan Pilot dalam keadaan meninggal, dan segera dilakukan evakuasi ke RS Timika," jelasnya.

Sedangkan untuk empat penumpang dewasa dan dua anak-anak dinyatakan hidup dan berada di Distrik Alama.

"Demikian yang dapat disampaikan sambil menunggu perkembangan informasi dan akan disampaikan pada kesempatan pertama," kata Khusnu.

Sebelumnya, Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service, Mr. Glen Malcolm Conning (50) berkebangsaan Selandia Baru, Senin.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol. Faizal Ramadhani dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Senin, mengatakan, organisasi yang berseberangan dengan paham NKRI tersebut juga membakar Helikopter Jenis IWN, MD.500 ER PK di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada pukul 10:O0 WIT.

"Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh OPM terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service," katanya.

Menurut Faizal, kejadian itu terjadi saat helikopter tiba di Distrik Alama Kabupaten Mimika dengan membawa empat penumpang yakni dua orang tenaga kesehatan dan satu bayi serta satu anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Bayu Suseno mengatakan, informasi yang diterima oleh saksi berinisial D menjelaskan pada saat helikopter tiba di Distrik Alama para penumpang dan pilot langsung dihadang oleh OPM.

"Dan saat itu juga pilot Mr. Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh OPM," katanya.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024